REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Dr Jeffrey Lang, nama lengkapnya. Sehari-hari dia bekerja sebagai dosen dan peneliti bidang matematika di Universitas Kansas, salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat. Gelar master dan doktor matematika diraihnya dari Purdue University pada tahun 1981. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga penganut paham Katolik Roma di Bridgeport, Connecticut, pada 30 Januari 1954.
Pendidikan dasar hingga menengah ia jalani di sekolah berlatar Katolik Roma selama hampir 18 tahun lamanya. Selama itu pula, menurut Lang--sebagaimana ditulis dalam catatan hariannya tentang perjalanannya mencari Islam--menyisakan banyak pertanyaan tak berjawab dalam dirinya tentang Tuhan dan filosofi ajaran Kristen yang dianutnya selama ini.
''Seperti kebanyakan anak-anak lain di kisaran tahun 1960-an hingga awal 1970-an, saya melewati masa kecil yang penuh keceriaan. Bedanya, pada masa itu, saya sudah mulai banyak bertanya tentang nilai-nilai kehidupan, baik itu secara politik, sosial, maupun keagamaan. Saya bahkan sering bertengkar dengan banyak kalangan, termasuk para pemuka gereja Katolik,'' papar dia.
Menginjak usia 18 tahun, Lang remaja memutuskan menjadi seorang atheis.
''Jika Tuhan itu ada dan Dia punya belas kasih dan sayang, lalu mengapa ada begitu banyak penderitaan di atas bumi ini? Mengapa Dia tidak masukkan saja kita semua ke dalam surga? Mengapa juga dia menciptakan orang-orang di atas bumi ini dengan berbagai penderitaan?'' kisah Lang tentang kegelisahan hatinya kala itu. Selama bertahun-tahun, pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus menggelayuti pikirannya.