REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang serius menggarap program bedah rumah. Program ini menyasar rumah-rumah yang tidak layak huni di 11 kelurahan yang ada di kota Padang.
Wali Kota Padang H Mahyeldi Ansharullah SP mengatakan, dalam lima tahun kepemimpinannya ia menargetkan 10 Ribu rumah tidak layak huni yang jadi sasaran program ini.
"Sampai tiga tahun saya memimpin Padang sudah 3.300 rumah yang saya bedah," katanya Mahyeldi kepada Republik.co.Id di kantornya, Rabu (22/2).
Mahyeldi mengungkapkan, tiap rumah yang di bedah akan mendapatkan bantuan antara Rp 10-25 juta. Anggarannya berasal dari APBD provinsi, APBD kota dan Kantor Kementerian Sosial.
Dalam praktiknya, karena dianggap bagus program ini rupanya di sokong oleh berbagai institusi yang ada di kota Padang. Mereka menyumbangkan uang, material hingga tenaga.
"Jadi kalau di kalkulasi satu rumah yang di bedah bisa mendapatkan bantuan Rp 100 juta. Ini kalo hitung juga dengan tenaga kerja yang dilibatkan,"" katanya.
Menurut Wali Kota, program bedah rumah mendapatkan respon positif dari masyarakat. Terbukti program ini juga memunculkan rasa kesetiakawanan sosial dari mereka yang mampu.
Pada bulan Ramadhan tahun ini, pihaknya akan melanjutkan program singgah sahur. Dalam program ini wali kota dan pimpinan dinas akan sahur bersama di rumah penduduk yang tidak layak huni.
"Pagi harinya kita gotong royong dengan penduduk setempat untuk melaksanakan bedah rumah."
Ia optimistis progam bedah rumah dengan target 10 Ribu rumah tidak layak huni dalam dapat segera tercapai melihat antusiasme masyarakat. Dalam program ini pemerintah kota Padang juga mengajak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).