REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut jalan-jalan nasional yang dimiliki pemerintah pusat minim drainase. Hal itulah yang kemudian menyebabkan jalan-jalan nasional menjadi gampang rusak.
"Kita amati daerah yang rusak itu pasti yang tidak ada drainase," kata Basuki, di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (27/2). Ia memperkirakan ada sekitar 70-80 persen jalan nasional yang tidak dilengkapi dengan drainase. Karena persoalan itu, Basuki mengaku sering mendapat kritik dari Komisi V DPR RI dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Oleh karenanya, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki program untuk membangun drainase di jalan-jalan nasional. Saat ini, sambung Basuki, pekerjaan pembuatan drainase tengah dilakukan di Banyuasin. Selanjutnya, pekerjaan serupa juga akan dilakukan di sepanjang jalur pantai utara Jawa (Pantura) yang dipenuhi warung di sisi kanan dan kiri jalan.
"Yang banyak warung itu kita akan terabas saja," kata Basuki. Menurutnya, selama ini pengerjaan drainase jalan sering diabaikan oleh kontraktor karena bobot pengerjaannya yang jauh kecil jika dibandingkan dengan bobot pekerjaan pembuatan jalan itu sendiri.
Sebagai gantinya, kontraktor justru mengkonversi pekerjaan itu dengan menambah panjang jalan. "Makanya sekarang kita bikin drainase sendiri. Ke depan tidak boleh seperti ini lagi," ucap Basuki.