REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN --Menko Perekonomian Darmin Nasution melakukan kunjungan kenegaraan ke Iran 26-28 Februari 2017. Kedua negara membahas berbagai kerja sama strategis antara lain kerja sama energi, perdagangan dan investasi, keuangan, perbankan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disektor energi, Menko Darmin menyampaikan rencana pembelian LNG dari Iran dengan harga kompetitif untuk pemenuhan kebutuhan domestik Indonesia. Khususnya, pasokan LNG untuk pembangkit listrik, kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.
"Pada pertemuan tersebut juga dibahas mengenai proposal PT Pertamina mengenai rencana pengelolaan lading minyak Iran (Ab Teymor dan Mansouri) yang memiliki potensi cadangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi lebih dari 200 ribu barel per hari per ladang minyak," ujar kantor menko perekonomian dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/2).
Disektor perdagangan dan investasi, Menko menyampaikan harapan kedua negara dapat lebih meningkatkan nilai perdagangan dan investasi melalui kerja sama konkret. Dalam kaitan tersebut, kedua negara sepakat untuk mendorong penyelesaian pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Iran. Menko juga mengundang Iran untuk melakukan investasi pembangunan kilang minyak di Indonesia.
Disektor keuangan dan perbankan, dibahas mengenai upaya mewujudkan transaksi keuangan yang aman dan mudah antara kedua negara. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia dan Bank Sentral Iran (CBI) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama antarbank sentral dibidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran melalui pembentukan policy dialogue, pertukaran informasi serta capacity building.
Disektor ilmu pengetahuan dan teknologi, dibahas mengenai potensi kerja sama dibidang nano teknologi, farmasi, pembangunan nano techno park, serta kerja sama antar universitas seperti dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pada kunjungan ini, Menko Darmin telah melakukan pertemuan dengan Presiden Hassan Rouhani; Wakil Presiden Iran bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, YM Sorena Sattari; Menteri Informasi dan Teknologi Komunikasi Iran (ICT), YM Mahmoud Vaezi; serta Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
Disamping rangkaian pertemuan antarpejabat tinggi kedua negara, juga dilakukan pertemuan-pertemuan bisnis antara para pelaku usaha seperti PT Pertamina dengan NIOC, PT Pupuk Indonesia dengan PT Hengam, PT DI dengan Dorna Aircraft serta beberapa pertemuan lainnya.
Dalam kunjungan ini, Menko Darmin didampingi oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar beserta pejabat tinggi dari Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Luar Negeri, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ikut pula dalam rombongan pejabat dari PT Pertamina, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Exim Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta para pelaku bisnis. Kunjungan ini dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Presiden RI ke Iran pada 13-14 Desember 2016 lalu.