REPUBLIKA.CO.ID, FIORENTINA – Fiorentina menyia-nyiakan keunggulan dua gol di di kandang sendiri untuk kedua kalinya dalam lima hari terakhir. Pada Selasa (28/2) dini hari WIB, La Viola dicemooh oleh para pendukungnya sendiri menyusul hasil imbang 2-2 dengan Torino pada laga Serie A yang menambah tekanan terhadap pelatih Paulo Sousa.
Penyerang Torino Andrea Belotti menyia-nyiakan penalti untuk ketiga kalinya musim ini. Namun, kemudian mengemas dua gol bagi tim tamu pada babak kedua setelah Riccardo Saponara dan Nikola Kalinic membawa tuan rumah memimpin pada babak pertama.
Saponara membawa Fiorentina memimpin pada menit kedelapan, menyambar bola pantul setelah kiper Torino, Joe Hart menggagalkan tembakan Borja Valero. Kalinic melepaskan tandukan pada menit ketujuh sebelum turun minum berbuah gol. Torino jauh dari penampilan terbaiknya dan Hart mampu mencegah Fiorentina untuk unggul lebih besar.
Babak kedua menjadi cerita yang sangat berbeda dan Fiorentina selamat dari tekanan ketika Belotti menendang bola penalti ke mistar gawang, setelah Carlos Salcedo menjatuhkan Lucas Boyle. Bagaimanapun, rasa lega mereka hanya bertahan sebentar, ketika Belotti menanduk bola ke gawang pada menit ke-65 setelah berada dalam posisi tidak terkawal.
Para penggemar tuan rumah dapat merasakan hal buruk akan datang. Lima menit sebelum pertandingan usai, umpan silang Daniele Baselli tertuju kepada Belotti, yang mengemas gol ke-19 musim ini, membuat dirinya menjadi pemain tersubur bersama penyerang Juventus Gonzalo Higuain dan pemain AS Roma, Edin Dzeko.
Laga lawan Torino menjadi terlalu familiar bagi para penggemar Fiorentina yang pada tengah pekan lalu menyaksikan timnya unggul 2-0 di kandang atas Borussia Moenchengladbach, di Liga Europa, namun kemudian takluk 2-4. Sebanyak 300 penggemar melakukan protes pada sesi latihan pada Ahad (26/2), menuntut pengunduran diri pelatih Paulo Sousa. Namun, pria Portugal itu mengatakan dirinya tidak akan mengundurkan diri.
Hasil ini membawa Fiorentina menghuni peringkat kedelapan klasemen Serie A. Kalinic dkk semakin tersisih pada persaingan untuk perebutan zona Liga Europa, di mana Torino berada satu posisi di bawah mereka.