Rabu 01 Mar 2017 13:00 WIB

Rencana Pembangunan Pemakaman Muslim di Texas Diprotes Warga

Pemakaman Muslim di Texas (Ilustrasi)
Foto: the Associated Press
Pemakaman Muslim di Texas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Asosiasi Islam County Collin telah mendapat izin dari pemerintah kota Farmersville, sebelah timur laut dari Dallas ,Texas Utara untuk melanjutkan rencana pembangunan pemakaman Muslim. Namun keputusan ini mendapat pertentangan keras dari beberapa warga  yang berusaha untuk memblokir proyek.

Juru bicara kota Michael Sullivan, yang juga kepala polisi mengatakan Asosiasi Islam County Collin, Texas telah mengajukan rencana pembangunan pemakaman Muslim dua tahun lalu. Namun, rencana ini, belum bisa dilaksanakan karena beluma adanya proposl yang rinci dari Asosiasi. Untuk itu izin baru diberikan Senin lalu waktu setempat setelah persayaratan terpenuhi.

Anggota dewan asosiasi, Shumsur Rahman menjelaskan, saat ini, tim sedang melakukan pengerjaann proyek pemakaman. Pemakaman yang luasnya 35 acre ini atau sekitar 14 hektare ini nantinya akan memiliki dua pintu masuk untuk kendaraan dan jalan raya akan lebih luas.

"Kami optimis bahwa selama kita mengikuti peraturan yang ada maka  tidak ada alasan mengapa hal itu tidak bisa terjadi," ujar Rahman seperti dilansir wtop.com, Selasa (28/2).

Para pemimpin Muslim mengatakan, ada sekitar lima pemakaman Muslim di North Texas. Namun, lahan yang tersisa  sudah sedikit. Nantinya, di Farmersville  akan tersedia 15 ribu situs pemakaman.

Warga yang tidak menyetujui pembangunan pemakamanan ini mencurigai bahwa asosiasi Muslim akan menjadikan lahan tersebut untuk membangun masjid atau pusat latihan. Sehingga, hal ini, dikhawatirkan akan menyebarkan paham ekstrimisme di wilayah tersebut.

"Sudah ada beberapa hal yang  mengerikan  terjadi di dunia melalui terorisme Islam radikal. Sehingga komuitas kami merasa khawatir dan peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” ujar pendeta dari Bethlehem Baptist Church, David Meeks.

Hal serupa disampaikan salah seorang warga, Jack Hawkins. Ia mengaku, menentang agama Islam dan jika mampu ia ingin melarang Islam di Amerika.

Kekhawatiran atas pemakaman Muslim mendapat perhatian nasional pada tahun 2010 ketika kota Sidney Center di New York melakukan penyelidikan terkait bagaimana Muslim menguburkan orang yang meninggal. Menurut mereka, tata cara pemakaman yang dilakukan muslim dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi warga karena jenazah tidak dimasukkan ke peti mati.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement