REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Corcordia Universuty telah melakukan evakuasi tiga bangunan di pusat kota Montreal, usai menerima pesan ancaman bom yang menargetkan mahasiswa Muslim. Bahkan, pemerintah kota sempat menghentikan layanan stasiun kereta bawah tanah dekat kampus.
Dilansir dari Toronto Star, tidak berselang lama usai evakuasi, Kepolisian Montreal pada Rabu (1/3) pukul 14.00 menegaskan tidak menemukan apa-apa. Tapi, mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas ancaman yang diterima pula di media-media lokal.
Salinan surat ancaman yang dikirim ke salah satu koram berbahasa Perancis, La Presse, tertera atas nama koordinator Dewan Konservatif Warga Kanada. Seperti ancaman-ancaman yang belakangan ada, surat itu turut mencatat tentang terpilihnya Donad Trump sebagai Presiden AS.
Penulis surat mengatakan, bom akan diledakkan setiap hari mulai Rabu (1/3) sampai Jumat (3/3) pada pukul 14.00 waktu setempat. Pelaku menuturkan, dua dari tiga bangunan yang dievakuasi akan menjadi sasaran bom, kecuali jika kegiatan Muslim dilarang di kampus.
"Ini tidak dimaksudkan untuk membunuh siapapun, satu-satunya tujuan adalah untuk melukai beberapa mahasiswa Muslim. Sayangnya, beberapa non-Muslim mungkin terkena dampaknya. Jika Concordia memutuskan untuk melarang kegiatan Islam, kami akan menonaktifkan bom," bunyi surat tersebut.