Jumat 03 Mar 2017 21:12 WIB

Petugas BNPB Temukan 4 Korban Longsor di Sumbar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Israr Itah
Jalan lintas Sumbar - Riau yang terputus akibat banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Jalan lintas Sumbar - Riau yang terputus akibat banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat korban jiwa ditemukan akibat tertimpa longsor yang terjadi di KM 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (3/3).

"Delapan mobil tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam, Kec Pangkalan (jalan yang menghubungkan Sumbar - Riau) yang mengakibatkan sampai saat ini, sementara empat orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id. 

Ia mengatakan, petugas masih menangani banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. Bencana vanjir dan longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak Kamis (2/3) sampai saat ini.

Setidaknya, terdapat 12 titik genangan. Di tujuh kecamatan dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan. Banjir di lokasi tersebut disebabkan akibat meluapnya sungai Maek.

Kemudian, jalan negara yang menghubungkan Sumbar - Riau terputus karena ada sembilan titik lokasi longsor di wilayah Kecamatan Pangkalan. Akses menuju kota Kecamatan Pangkalan yang terkena banjir juga terputus seluruhnya. Selain itu, terdapat 13 titik longsor di Kabupate  Limapuluh Kota.

Sejauh ini tim gabungan BPBD Limapuluh Kota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, Relawan berupaya membersihkan material longsor untuk menuju Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir.

BPBD Limapuluh Kota telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar, Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan dengan berusaha masuk melalui Riau. Namun, tidak dapat tembus juga karena terhalang longsor.

Ia menyebut logistik dan bantuan perahu karet untuk evakuasi belum bisa masuk ke wilayah Kecamatan Pangkalan karena terhalang tiga titik longsor besar.

BPBD Provimsi Sumbar telah mengirim satu unit perahu dan masih tertahan longsor bersama tim gabungan.

Kondisi terkini, PLN mematikan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir sehingga sulit berkomunikasi. Selain itu, beberapa daerah mengalami blank spot sinyal. Bahkan, pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi. Sehingga, data jumlah jiwa terdampak belum dapat terlaporkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement