Selasa 07 Mar 2017 18:30 WIB

Nabi Yakub Membangun Al-Aqsha

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Tampak peziarah yang sedang berjalan menuju Masjid Al Aqsa
Foto: ROL
Tampak peziarah yang sedang berjalan menuju Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syahdan, kali pertama Jerusalem dibangun oleh Nabi Daud AS setelah menguasai kota itu dari masyarakat Yebusit. Nabi Daud lalu mengembangkan dan menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota kerajaannya.

Tahta kerajaan Nabi Daud lalu digantikan Nabi Sulaiman AS. Di kota itu, Nabi Sulaiman membangun sebuah Haekal atau Harem Syarief (tempat yang mulia) yang lengkap dengan singgasananya. Para ahli sejarah Yahudi menyatakan, Nabi Sulaiman membangun sebuah kuil yang bernama Baitallah.

Haekal atau Baitallah itu menjadi tempat beribadah umat Yahudi pertama yang indah dan megah. Di tengah Haekal itulah terdapat sebuah batu hitam bernama Sakhrah al-Muqaddasah. Berlandaskan batu itulah, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan Mi'raj menghadap Sang Pencipta untuk menerima perintah shalat lima waktu.

Hanafi al-Mahlawi, dalam bukunya, Al-Amakin al-Masyhuriyah fi Hayati Muhammad SAW, (Harum Semerbak, Tempat-tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW), menyatakan, jauh sebelum Nabi Sulaiman AS membangun Haikal tersebut, Nabi Ya'kub AS (nenek moyang Sulaiman AS) telah membangun sebuah masjid di Palestina, yaitu Masjid al-Aqsha.

Hal yang sama juga dikemukakan Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul. Ia menyatakan, Masjid al-Aqsha pertama kali dibangun oleh Nabi Ya'kub AS dan direnovasi oleh Nabi Daud AS, kemudian disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Masjid al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun diatas dunia ini setelah Masjid al-Haram (Makkah).

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, Abu Dzar RA meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang masjid pertama yang dibangun di muka bumi, Rasul menjawab : ''Masjid al-Haram.'' Abu Dzar bertanya lagi, ''Selanjutnya masjid apa?'' Rasul menjawab, ''Masjid al-Aqsha.'' Abu Dzar bertanya lagi, ''Berapa lama jarak pembangunan keduanya?'' Rasulullah SAW berkata, ''40 tahun.'' Lalu, Allah menjadikan bumi ini bagi kalian sebagai masjid. Oleh karena itu, kapan pun waktu shalat, lakukanlah shalat di atasnya, karena dia memiliki keutamaan.'' Wa Allahu A'lam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement