REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas membantah organisasinya melakukan pembubaran terhadap pengajian di Sidoarjo yang diisi oleh Ustaz Khalid Basalamah. Itu disampaikan Yaqut menanggapi berita yang menyebut GP Ansor dan Banser melakukan pembubaran.
“Itu kan yang disuarakan, Ansor ini membubarkan pengajian, sebetulnya tidak itu bukan membubarkan pengajian,” ujar Yaqut kepada Republika.co.id, Rabu (8/3).
Yaqut menjelaskan pengurus Ansor setempat sudah ada kesepakatan pada H-1 pelaksanaan dengan panitia agar tidak menghadirkan ustaz Basalamah. Panitia pun bersepakat untuk tidak mendatangkan Basalamah.
Namun, kata Yaqut, saat pelaksaan pengajian, ustaz Basalamah tetap dihadirkan. Saat anggota GP Ansor dan Banser mendatangi masjid lokasi pengajian, panitia mengakui suara penceramah tersebut berasal dari CD.
“Padahal itu jelas-jelas Basalamah, jadi hanya supaya diganti intinya itu penceramahnya, pengajiannya tetap kok,” kata Yaqut.
Sebab itu, Yaqut menegaskan tidak ada aksi pembubaran pengajian seperti berita yang berkembang. Yaqut pun melarang keras anggotanya melakukan pembubaran terhadap kegiatan pengajian.
Namun saat ditanya berapa kali ustaz Basalamah memberikan ceramah di desa tersebut, Yaqut kurang begitu mengetahui. “Menurut teman-teman saat itu saja di kampung itu datang,” ucap Yaqut.