REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen alat musik asal Jepang dipastikan akan menanamkan investasinya sebesar 43,4 juta dolar AS atau setara dengan Rp 568,54 miliar di Indonesia. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Himawan Hariyoga, mengatakan investasi tersebut dilakukan untuk memproduksi piano akustik, piano digital, biola serta komponen piano.
Ia menyebut, sebagian besar alat musik yang diproduksi akan didistribusikan untuk pasar ekspor. Dengan demikian, investasi dari produsen alat musik Jepang itu diperkirakan akan menambah angka eskpor Indonesia sebesar 84,7 juta dolar AS per tahun.
Himawan melanjutkan, mereka akan memproduksi alat musik di sebuah kawasan industri seluas 15 hektar di Bekasi, Jawa Barat. "Di sana bisa langsung konstruksi karena memanfaatkan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK)," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (9/3).
Pekerjaan konstruksi ditargetkan sudah dimulai pada Mei 2017 dan diharapkan dapat selesai dalam waktu satu tahun. Dengan begitu, ekspor perdana produk alat musik diperkirakan terjadi pada September 2018.
Saat ini, Jepang termasuk dalam jajaran negara investor paling penting di Indonesia. BKPM mencatat, realisasi investasi asal Jepang selama 2016 mencapai 5,4 miliar dolar AS.