REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PBH-BMI) Perwakilan NTB Muhammad Saleh mengatakan kondisi kesehatan tenaga kerja wanita (TKW) asal Lombok, Sri Rabitah semakin menurun sejak berada di RSUP Sanglah, Bali sejak Kamis (9/3). "Kondisi Rabitah menurun sejak dia sampai Sanglah," kata Saleh dalam pertemuan dengan Komisi V DPRD NTB, RSUP NTB, Dinas Kesehatan NTB, dan Dinas Tenaga Kerja NTB Perwakilan NTB di ruang rapat Komisi V DPRD NTB, Jalan Udayana, Mataram, Senin (13/3).
Ia menduga, penurunan kondisi Rabitah merupakan dampak dari sejumlah proses pengobatan yang dialaminya sejak di RSUP NTB, dan juga saat proses operasi di RS Bio Medika, Mataram, yang tidak hanya memakan waktu, melainkan juga tenaga Rabitah. "Jadi kalau sekarang dia baru siuman dengan kondisi trombosit yang sangat tidak wajar, saya yakin itu terkait perjuangan hidup dia," lanjutnya.
Rabitah, dia katakan, terus berjuang mencari keadilan mengenai dugaan proses operasi mal praktik dan mal administrasi di sebuah rumah sakit di Qatar. Ia menyampaikan terima kasihnya kepada sejumlah pihak termasuk Bupati Kabupaten Lombok Utara Najmul Ahyar yang ikut membantu biaya operasi dan pengobatan Rabitah saat ini.