Selasa 14 Mar 2017 19:24 WIB

Puan: Indonesia Siap Bekerja Sama Hapus Kekerasan Anak dan Perempuan

Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri  acara seminar tentang 'Kerjasama Wilayah ASEAN dengan tema: Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak', di Kuala Lumpur, Selasa (14/3/2017).
Foto: Istimewa
Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri acara seminar tentang 'Kerjasama Wilayah ASEAN dengan tema: Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak', di Kuala Lumpur, Selasa (14/3/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor mengusulkan agar ada kerja sama Negara-negara ASEAN dalam upaya menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Usulan itu diungkapkan pada acara seminar tentang 'Kerjasama Wilayah ASEAN dengan tema: Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak', di Kuala Lumpur, Selasa (14/3).

Menko PMK Puan Maharani menilai, usulan itu negara-negara ASEAN bersama-sama mencegah, memberantas, bahkan kalau bisa menghilangkan secara perlahan kekerasan terhadap anak-anak. Dalam hal pemberantasan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Malaysia melihat apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat maju ke depan.

Di mana, tambahnya, dalam upaya dan regulasi mencegah dan membrantas kekerasan bukan saja yang terjadi pada anak, tetapi juga terhadap perempuan yang selama ini rentan menjadi korban kekerasan.

“Tentu saja hal tersebut, insya Allah dengan adanya seminar ini ke depan bisa diperkuat dengan negara-negara ASEAN lain, dan implementasinya seperti apa hasil seminar hari ini kita akan lihat. Insya Allah Ibu Mega dan Ibu Datin Rosmah akan memperkuat ini dan akan menyosialisasikan ke negara ASEAN lain, dan Ibu Datin Rosmah juga mengatakan bukan hanya negara ASEAN saja, tapi juga kepada ASEAN plus,” tambah Puan dalam keterangan persnya.

Sejauh ini pemberantasan dan pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dinilainya dari tahun ke tahun di beberapa tempat memang tidak semuanya berjalan sesuai harapan. Artinya, ada yang sudah mulai membaik, tetapi juga ada yang justru menurun.

Terlepas dari upaya yang terus dilakukan itu, kata Puan, yang terpenting adalah bagaimana perjuangan ini terus diperkuat dan melibatkan banyak pihak dan banyak kalangan. “Tidak bisa sendiri-sendiri. Dan juga yang harus dilakukan bagaimana pendidikan bagi ibu-ibu termasuk untuk memperkuat pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya.

Dalam seminar tersebut, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri didaulat sebagai pembicara khusus karena pengalaman dan perjuangannya dalam upaya memperjuangkan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Seminar tersebut diselenggarakan di Putra Wolrd Trade Centre atas prakarsa istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor. Selain Puan, hadir juga di hari pertama seminar, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement