Rabu 15 Mar 2017 17:59 WIB

Bisakah Geert Wilders Memenangkan Pemilu Belanda?

Warga Belanda memberikan suaranya dalam pemilihan umum di Den Haag, Belanda, Rabu, 15 Maret 2017.
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Warga Belanda memberikan suaranya dalam pemilihan umum di Den Haag, Belanda, Rabu, 15 Maret 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pertarungan politik di Belanda dalam pemilu didominasi oleh Perdana Menteri Mark Rutte dari partai tengah-kanan dan tokoh anti-Islam Geert Wilders.

Rutte mengatakan, pemilu ini merupakan kesempatan bagi pemilih untuk mengalahkan populisme yang salah. Wilders berjanji membawa Belanda keluar dari Uni Eropa, menutup seluruh masjid dan melarang Alquran.

Partai Kebebasan Wilders memimpin dalam jajak pendapat. Namun, dukungan itu bisa saja berbalik.

Apa pun hasil dari pemilu hari ini, tidak ada langkah mundur, dan revolusi patriotik, apakah hari ini atau esok akan terjadi," kata Wilders usai memberikan suaranya, dilansir dari BBC, Rabu (15/3).

Kursi di parlemen dialokasikan dalam proporsi yang sesuai dengan jumlah suara. Tidak ada partai besar yang ingin berkoalisi dengan Wilders sehingga dia memiliki sedikit kesempatan masuk dalam pemerintahan.

Baca: Warga Belanda Berikan Suaranya Hari Ini

Usai memilih, Rutte bertanya pada warganya untuk membayangkan bagaimana reaksi dunia jika Partai Kebebasan menang.

"Saya pikir seluruh dunia akan melihat usai Brexit, usai pemilu Amerika, sekali lagi populisme yang salah telah menang," katanya.

Sebelumnya, dalam debat televisi, Rutte dan Wilders terlibat perseteruan sengit terkait imigrasi. Rutte menolak rencana Wilders menutup perbatasan, masjid dan melarang Alquran. Menurut dia, itu adalah solusi palsu.

Baca: Geert Wilders, Trump Versi Belanda Keturunan Indonesia

Wilders menuduh Rutte tidak menyediakan perawatan kesehatan yang baik bagi imigran dibandingkan dengan warga Belanda.

Sebanyak tujuh dari 28 partai yang bertarung dalam pemilu mampu memenangkan lebih dari 10 kursi di parlemen yang terdiri atas 150 kursi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement