Kamis 16 Mar 2017 15:59 WIB

Gubernur Papua Minta Pemerintah Tetap Tegas pada Freeport

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Papua, Lukas Enembe bertemu dengan Mentri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan untuk membahas kelanjutan kasus Freeport di Kantor Menko Maritim, Kamis (16/3).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Gubernur Papua, Lukas Enembe bertemu dengan Mentri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan untuk membahas kelanjutan kasus Freeport di Kantor Menko Maritim, Kamis (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan pihaknya menginginkan pemerintah pusat tetap bersikap tegas kepada PT Freeport Indonesia. Lukas mengatakan dukungan sepenuhnya kepada pemerintah pusat atas kasus Freeport ini.

Lukas mengunjungi Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya untu bertemu dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM Ignasius Jonan pada Kamis (16/3). Lukas mengatakan sudah saatnya rezim KK pindah ke IUPK.

"Jadi freeport harus kembali kepada tunduk dan dengan aturan indonesai. Sumber-sumber kekayaannya alamitu dikuasai oleh maka itu kembali keparturan. UUD 45," ujar Lukas usai bertemu dengan Luhut dan Jonan.

Lukas mengatakan Freeport harus patuh atas ketentuan yang sudah dibuat oleh Pemerintah. Selain itu, Freeport juga harus melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan disvestasi saham.

"Kita juga sepakat pemerintah memberikan 51 persen, pemerintah papua mendukung. Barang siapa penambangan terjadi di papua sumber daya alam kita dari sana. Sudah 70 kita cukup berikan sudah. Sehingga kita juga sepakat utk kepentingan papua kepentingan masyarakat papua kan kita butuh pembangunan papua. Jadi harus dibicarakan dalam konteks kontrak karya ini," ujar Lukas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement