Jumat 24 Mar 2017 14:01 WIB

Orang yang Makan Gaji Buta, Shalatnya tidak Diterima

Ribuan jamaah mengikuti shalat Subuh berjamaah di Masjid MUI Semanggi, Solo.
Foto: Andrian Saputra
Ribuan jamaah mengikuti shalat Subuh berjamaah di Masjid MUI Semanggi, Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Shalat merupakan ibadah yang utama bagi seorang Muslim. Sebab, shalat merupakan amal yang pertama dihisab pada Hari Perhitungan nanti.

Namun, tidak semua orang shalatnya diterima. “Nabi Muhammad SAW menyebutkan ada 10 kelompok  orang yang shalatnya tidak diterima,” kata Ustadz Taufiqurrohman saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Bosowa Bina Insani, Jumat (17 dan 24 Maret 2017).

Siapakah mereka itu? “Pertama, orang yang shalat tapi tidak membaca,” kata Ustadz Taufiqurrohman. Maksudnya, dia hanya diam saja atau membaca dalam hati. Padahal shalat merupakan perpaduan antara perkataan dan  perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Sejumlah rukun shalat harus diucapkan, seperti takbiratul ihram dan takbir antar rukun shalat, membaca Surah Fatihah, membaca doa tahiyat, dan  mengucapkan salam. “Jadi, kalau rukun-rukun yang wajib diucapkan itu hanya dibaca di dalam hati, maka shalatnya tidak diterima,” tutur Ustadz Taufiq, panggilan akrab Taufiqurrohman.

Kedua, orang yang shalat tapi tidak membayar zakat. “Perintah shalat bergandengan dengan perintah zakat. Orang yang shalat tapi tidak membayar zakat, kata Nabi, orang tersebut tidak diterima shalatnya,” ujar Taufiq.

Ketiga, kata Taufiq, imam shalat yang dibenci oleh makmumnya. Dia dibenci karena akhlaknya yang tidak baik.

Keempat, kata Taufiq, orang yang  makan gaji buta. Dia bekerja tidak sesuai dengan kewajiban yang harus dilaksanakannya.  “Kelima, orang yang mabuk dan istiqamah dalam mabuknya,” tuturnya.

Keenam, seorang istri yang enggan memenuhi permintaan suaminya dan suaminya marah kepada istrinya tersebut. “Itulah sebabnya, saling bermaafan antara suami itri, terutama istri minta maaf kepada suami, sebaiknya dilakukan setiap hari,” kata Taufiq.

Ketujuh, ujar Taufiq,  wanita yang shalat tapi  masih mengumbar aurat. Kedelapan, pemakan riba. Kesembilan imam atau pemimpin yang tidak amanah (curang).

Adapun kesepuluh, kata Taufiq,  adalah orang yang shalatnya tidak mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar, tidak bertambah kecintaannya kepada Allah, bahkan ia makin jauh dari Allah.

“Semoga kita tidak termasauk salah satu dari 10 kelompok orang yang shalatnya tidak diterima oleh Allah SWT,” tutur Taufiqurrohman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement