Ahad 26 Mar 2017 06:30 WIB

Pemerintah Beberkan Kriteria Cabor yang Dipertahankan pada Asian Games

Rep: Agus Raharjo/ Red: Israr Itah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan ketua KOI Erick Thohir sebelu rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan ketua KOI Erick Thohir sebelu rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah sudah memberikan intruksi pada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) untuk memangkas jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jumlah cabor akan berkurang dari sebelumnya 42 menjadi 36 yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.

Artinya akan ada enam cabor yang akan dihilangkan dari rencana semula. Jusuf Kalla mengungkapkan, pemerintah sudah memberikan kriteria cabor seperti apa yang akan dipertahankan dalam Asian Games nantinya.

“Pertama kita harus fokus pada cabor yang dapat menang, lalu cabor untuk olimpiade yang sekiranya kita unggul serta cabor blok regional yang bagus di kita,” tutur Jusuf Kalla usai memimpin rapat terbatas Asian Games di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Sabtu (25/3).

Selain itu, Inasgoc juga memertimbangkan soal cabor yang menjadi olahraga yang diikuti lebih banyak negara. Terkait dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan adanya efisiensi dalam anggaran maka akan dipilih cabor yang lebih banyak mendatangkan peserta.Hal itu membuat Inasgoc tidak terlalu berat untuk menyediakan venue pertandingan selama gelaran Asian Games.

Ketua Inasgoc, Erick Thohir mengungkapkan pengurangan cabor yang diminta pemerintah tidak harus mengurangi potensi perolehan medali untuk atlet Indonesia. “Jangan sampai yang hilang yang potensi kita (dapat medali),” tegas Erick.

Erick sendiri memberi gambaran cabor-cabor yang memiliki potensi bagi atlet nasional untuk mendulang medali. Antara lain, jetski, pencak silat, wushu, dan paragliding. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement