REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Prof. Komaruddin Hidayat, menilai sebagai realitas sosial Indonesia memiliki faktor pendukung untuk jadi pusat kajian Islam di dunia. Pasalnya, Islam di Indonesia memiliki keunikan dari aspek sejarah.
"Uniknya, justru Islam di Indonesia sebagai realitas historis," kata Ketua Komite Pembangunan Universitas Islam Internasonal Indonesia (UIII) tersebut kepada Republika.co.id, Rabu (29/3).
Indonesia dengan 17 ribu pulau yang jauh dari pusat Islam, Makkah dan Madinah, terhalangi pula Benua Hindia yang identik dengan Hindu. Tapi, Indonesia bisa jadi satu bangsa dengan mayoritas penduduknya Muslim.
Komaruddin melihat fakta itu sebagai satu keuinikan sejarah yang tidak bisa ditemukan di dunia, mengingat bangsa-bangsa biasanya berada di satu pulau yang sama. Hal itu ditambah dengan banyaknya entis dan bahasa di Indonesia.
"Tapi, Islam malah memiliki peranan menjadi kohesi bangsa," ujar Komaruddin.
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu menambahkan, Islam di Indonesia juga kaya akan ekspresi lokal. Belum jika dibandingkan dengan Padang Pasir yang budayanya tidak sekaya Nusantara.
"Islam bisa mewarnai dan diwarnai budaya lokal, ini unik sekali," kata Komruddin.