Jumat 31 Mar 2017 17:34 WIB

Dana Bangun Ulang Pasar di Garut Capai Rp 28 Miliar

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Pasar Rakyat
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pasar Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan anggaran senilai 28 miliar rupiah untuk pembangunan kembali pasar tradisional di Kecamatan Samarang. Kondisi pasar tersebut sudah kumuh sehingga diharapkan renovasi bisa membuat pasar lebih baik dan nyaman bagi pengunjung maupun pedagang.

Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar dan Energi Sumber Daya Manusia Kabupaten Garut, Ahmad Ramdani berharap pembangunan pasar tersebut berjalan lancar sesuai rencana. Menurutnya, pemerintah bersama pihak perusahaan yang akan membangun pasar tersebut telah melakukan relokasi para pedagang ke pasar sementara di Lapang Jati, Kecamatan Samarang.‎ Tujuannya supaya para pedagang masih bisa berdagang di tengah renovasi.

"Untuk relokasinya sudah mulai dilakukan sejak Selasa (28/3), sekarang sebagian pedagang sudah pindah ke Lapang Jati," katanya pada wartawan, Jumat (31/3).

Ia menyebut relokasi dan waktu pembangunan kembali Pasar Samarang akan berlangsung selama 180 hari mulai dari 20 Maret 2017. Nantinya, proses renovasi dilakukan secara tiga tahap yaitu relokasi, pembongkaran bangunan pasar lama dan pembangunan pasar.

"Alat berat sudah kita sediakan sehingga Sabtu (1 April 2017) sudah bisa dikerjakan pembangunan pasar," ujarnya.

Ia meminta pedagang dan konsumen tidak khawatir dengan rencana relokasi mengganggu aktivitasnya. Sebab, kata dia, kegiatan perdagangan di pasar sementara sudah bisa berjalan normal pada 1 April.

"Hari Sabtu diperkirakan roda perekonomian di pasar darurat sudah bisa berjalan," ucapnya.

Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga warga Kecamatan Samarang, Kusuma Ningsih ikut mendukung pembangunan ulang Pasar Samarang tersebut yang selama ini kondisinya sudah kumuh dan tidak nyaman bagi pengunjung. Menurutnya, kondisi bangunan Pasar Samarang memang sudah seharusnya diperbaiki.

"Kondisi sekarang ini kalau masuk ke pasar itu seperti ke sawah, jalannya berlumpur, juga sempit," keluhnya.

Ia menaruh harap keberadaan pasar baru nanti bisa dikelola dan ditata dengan baik. Salah satu permintaannya supaya pedagang tidak semrawut atau bercampur maka perlu disusun pemetaan lokasinya.

"Pedagangnya harusnya diblok antara satu dengan lain jadi gampang kalau mau belanja. Pasar tradisional itu jangan sampai kalah dengan pasar modern, untuk itu pemerintah harus mampu membangun pasar lebih bagus dan nyaman," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement