Sabtu 01 Apr 2017 06:11 WIB

2017, Semen Indonesia Kebut Pembangunan Pabrik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Presiden Direktur PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Rizkan Chandra
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden Direktur PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Rizkan Chandra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia pada 2017 ini fokus menyelesaikan beberapa pembangunan proyek pabrik. Direktur Utama PT Semen Indonesia, Rizkan Chandra mengatakan, beberapa proyek pabrik akan dikebut pada 2017 ini.

Ia mengatakan Semen Indonesia akan menyelesaikan Proyek Pabrik Semen Rembang dengan kapasitas 3 juta ton. Progres pembangunan pada 31 Desember 2016 mencapai 98,75 persen. Seluruh perizinan untuk operasional pabrik telah diperoleh dan ditargetkan memasuki produksi komersial pada semester I 2017, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp 4,98 triliun.

"Kita juga akan menyelesaikan proyek Pabrik Semen Indarung VI dengan kapasitas 3 juta ton, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp 4,2 triliun," ujar Rizkan, Jumat (31/3).

Selain menyelesaikan proyek pembangunan pabrik, Rizkan mengatakan Semen Indonesia juga menyelesaikan pembangunan Proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Tuban yang dapat menghasilkan listrik kurang lebih 30,6 MW dan mengurangi emisi gas 002 sebesar 122.358 ton/tahun, serta dapat menghemat biaya operasional listrik sebesar 120 miliar/tahun.

Ia mengatakan Semen Indonesia juga akan menyelesaikan pembangunan Grinding Plant dana pabrik Ground Granu/ated Blast Furnace Slag di Cigading. Semen Indonesia juga akan membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu dan fasilitas produksi baru di Aceh dan Kupang dengan kapasitas total 5 juta ton.

"Untuk penambahan fasilitas kita targetkan 2021 mendatang semua bisa selesai. Kita juga akan menyelesaikan program-program Upgrading fasilitas eksisting untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kinerjanya. " ujar Rizkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement