REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proposal penelitian mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta menjadi salah satu dari 3.918 proposal yang lolos dalam seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2017.
Mohammad Badrul selaku dosen pembimbing mahasiswa yang mengikuti PKM memaparkan, STMIK Nusa Mandiri salah satu perguruan tinggi yang mengedepankan karya-karya ilmiah dosen dan mahasiswanya. “Sehingga, tidak sedikit mahasiswa yang aktif dalam kegiatan PKM ini,” ujarnya.
Badrul menambahkan, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program Kementrian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) yang mendorong mahasiswa untuk meneliti di bidang ilmu yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
“Pada PKM Tahun 2017 sebanyak 64.000 proposal penelitian yang masuk dan hanya 3.918 proposal yang lolos menerima pendanaan PKM ini. Salah satunya dari STMIK Nusa Mandiri. Pemerintah menyiapkan Rp 5 juta sampai Rp 12,5 juta untuk setiap proposal yang lolos seleksi,” ujar Badrul.
Proposal penelitian yang dikirimkan oleh Adiesti Agustien, mahasiswa semester 7 program studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta, mengusung tema Rancangan Animasi Pembelajaran Interaktif Alfabet pada Pendidikan Anak Usia Dini yang mendapatkan pendanaan dari Dikti sebesar Rp 6 juta untuk merealisasikan penelitiannya tersebut.
“Langkah yang telah dilakukan oleh Andesti, saya harap mampu diikuti oleh mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta lainnya. Sebab PKM mampu mengembangkan daya kreativitas dan meningkatkan kecerdasan mahasiswa,” harap Badrul.