Senin 17 Feb 2025 06:24 WIB

Pelecehan Rasial Sempat Hentikan Laga Athletic Bilbao Vs Espanyol di La Liga Spanyol

Penggemar Espanyol melontarkan hinaan rasial kepada Sannadi yang berdarah Maroko.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Penyerang Athletic Club Bilbao Inaki Williams (kanan) berbincang dengan wasit Del Cerro Grande (tengah) selama pertandingan LaLiga mereka di Stadion RCDE di Cornella de Llobregat, Barcelona, ??Spanyol, 16 Februari 2025.
Foto: EPA-EFE/Quique Garcia
Penyerang Athletic Club Bilbao Inaki Williams (kanan) berbincang dengan wasit Del Cerro Grande (tengah) selama pertandingan LaLiga mereka di Stadion RCDE di Cornella de Llobregat, Barcelona, ??Spanyol, 16 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan Athletic Bilbao kontra Espanyol Stadion RCDE, Cornella de Llobregat, dekat Barcelona pada Ahad (16/2/2025) sempat terhenti sementara. Penyebabnya, penyerang tim tamu Inaki Williams melaporkan dugaan pelecehan rasis terhadap rekan setimnya Maroan Sannadi dalam hasil imbang 1-1 tersebut.

Insiden itu terjadi pada babak pertama ketika Williams memberi tahu wasit Guillermo Cuadra Fernandez bahwa penggemar Espanyol telah melontarkan hinaan rasial kepada Sannadi, yang orang tuanya adalah warga Maroko.

Baca Juga

Pertandingan dihentikan pada menit ke-16 ketika wasit membahas masalah tersebut dengan kedua kapten dan delegasi pertandingan.

"Harus diingat bahwa undang-undang tentang pencegahan kekerasan dalam olahraga melarang dan memberikan sanksi kepada partisipasi aktif dalam tindakan kekerasan, xenofobia, homofobia, atau rasis," kata sebuah pesan di layar stadion yang mengutuk rasisme.

Media Spanyol melaporkan bahwa pertandingan dihentikan selama tiga menit sebagai bagian dari protokol antirasisme, dan pengumuman dibuat untuk meminta penonton berhenti bersorak. Wasit memperingatkan bahwa ia akan menghentikan pertandingan jika insiden itu terulang.

Setelah pertandingan dilanjutkan, Roberto Fernandez dari Espanyol mencetak gol pada menit ke-62 dan Oihan Sancet menyamakan kedudukan pada menit ke-77.

Espanyol dan Athletic mengutuk pelecehan tersebut.

Klub dan pemain telah bersuara lantang mengenai masalah ini, dengan penyerang Real Madrid Vinicius Jr mengatakan pada bulan September bahwa Spanyol harus dicabut haknya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 kecuali jika ada kemajuan signifikan yang dibuat untuk mengatasi rasisme.

Federasi Sepak Bola Spanyol dan LaLiga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi peningkatan pelecehan rasis, termasuk penutupan sebagian stadion. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by RCD Espanyol de Barcelona (@rcdespanyol)

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement