REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Dungan telah ada sejak 1910. Awalnya, masjid ini diperuntukan pertama-tama bagi komunitas Dungan yang berdiam di Kyrgyzstan sejak akhir abad ke-19. Orang-orang Dungan masih berdarah Cina. Adapun migrasi Dungan ke Karakol diperkirakan terjadi dalam gelombang kedua.
Mereka terdiri atas 1.130 orang dan pada musim semi 1878 menempati sebuah desa di Yrdyk, Karakol. Komunitas ini bermigrasi dari Cina dengan dipimpin tokoh Muslim Muhammad (Ma) Yusuf alias Ah Ye Laoren.
Saat tiba di sana, wilayah Kyrgyzstan sudah banyak dihuni kaum Muslim. Hanya, orang Dungan belum memiliki sebuah masjid sehingga mendirikan satu yang baru.
Dalam rezim Uni Soviet, Masjid Dungan sempat ditutup paksa selama 10 tahun, yakni sejak 1933-1943. Selama 72 tahun, Kyrgyzstan memang berada dalam kekuasaan negara serikat yang berpaham komunisme itu.
Sejak 1943, masjid ini terbuka untuk umum sebagai tempat ibadah bukan hanya untuk komunitas Dungan, melainkan juga orang Islam Kyrgyzstan pada umumnya.