Kamis 06 Apr 2017 12:02 WIB

Luhut: Pesantren Institusi Luar Biasa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Luhut Panjaitan di Pondok Pesantren Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Luhut Panjaitan di Pondok Pesantren Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan turut menghadiri sarasehan yang digelar PBNU. Dalam sambutannya, ia memuji peran penting pesantren, termasuk di bidang ekonomi. "Memang pesantren itu institusi yang luar biasa," kata Luhut di Ponpes Luhur Al Tsaqafah, Kamis (6/4).

Ia menerangkan, Indonesia sendiri telah memiliki setidaknya 27 ribu pesantren, yang sebagian besarnya milik Nahdatul Ulama (NU). Karena itu, Luhut melihat pesantren di Indonesia memiliki potensi kontribusi yang sangat besar.

Luhut menilai, kontribusi itu bukan cuma diberikan di bidang pendidikan dan moral, melainkan, perekonomian yang ada di Indonesia. Bahkan, ia meyakini pesantren bisa jadi awal kebangkitan dari ekonomi kerakyatan di Indonesia.  "Makanya, NU harus mainkan peran sentral, bukan cuma pelengkap," ujarnya.

Ia menambahkan, saudagar-saudagar NU harus bisa menjalankan usahanya secara profesional. Karena itu yang bisa membuat berbagai hasil bisa dinikmati. Menurut Luhut, ia tidak melihat alasan semua itu tidak dapat dilaksanakan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement