REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seekor bayi siamang gibbon, binatang yang semakin langka, diperlihatkan pertama kali oleh Kebun Binatang Canberra, namun para pengunjung harus memperhatikan dengan seksama guna melihat bayi tersebut yang bersembunyi di badan induknya.
Bayi simang ini adalah anak pertama dari pasangan betina Tunku yang berusia 11 tahun, dan induk jantan Sian yang berusia enam tahun, yang baru tiba di Kebun Binatang dan Aquarium tahun lalu.
Siamang merupakan binatang yang hanya hidup di hutan di Thailand, Malaysia, dan Sumatra. Pengasuh primata di kebun binatang tersbut Georgia Clark mengatakan Tunku sangat menyayangi bayinya, dan bersikap sangat melindungi.
"Bayi itu belum memiliki nama." kata Clark.
"Kami berharap dalam beberapa bulan ke depan kami akan bisa dengan jelas melihat apakah bayi itu betina atau jantan."
Bayi siamang ini lahir akhir Februari, dan baru diperkenalkan kepada publik sekarang ini, namun pengunjung masih sulit melihatnya karena bayi tersebut selalu melekat ke induknya. Menurut Clark, induk jantannya Sian perlahan lebih terlibat dalam pengasuhan bayi tersebut.
"Sian tertarik dengan kelahiran bayi tersebut, namun dia memberikan Tunku dan bayinya kesempatan berduaan."
Namun menurut Clark, Cian sekarang lebih terlibat untuk bermain dengan bayi tersebut. "Kadang terlihat agak keras, namun dia tampak penyayang," katanya.
Menurut pengasuh primata tersebut, ketika bayi siamang ini berusia satu tahun, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan induk jantannya Sian,dibandingkan dengan induk betinanya Tunku.
Siamang gibbon ini paling mudah dikenali dari suaranya, dan juga kantong di bawah rahangnya yang bisa dikembungkan menjadi seperti bola.
Binatang ini di habitat aslinya semakin langka, karena berkurangnya lahan, dan juga perburuan, sehingga kelahiran bayi dari pasangan Tunku dan Sian in merupakan hal yang penting bagi keberadaan siamang.
"Saat ini hanya ada dua pasang siamang gibbons yang ada di kawasan Australia. Jadi kami beruntung memiliki mereka" kata Clark.
Diterjemahkan pukul 12:25 AEST 6/4/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini