Senin 10 Apr 2017 08:21 WIB

Pertamina Andalkan EOR untuk Tingkatkan Produksi Migas Nasional

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Pertamina (Persero) terus melakukan pengembangan teknologi aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dikelola oleh Pertamina Upstream Technology Center (UTC).  

Saat ini, Pertamina telah mengembangan sejumlah teknologi EOR, di antaranya yakni Pengujian Viskositas Lapangan Bantayan, Formulasi Surfaktan SLS untuk Lapangan Rantau, Pre Feasibility Study CO2 EOR Lapangan Sukowati dan Lapangan Tambun, Pre Feasibility Study Steamflood Lapangan Batang, Implementasi software EOR predictive modeling, dan pengadaan Lab EOR Tahap 2.

Senior Vice President Development Technology Pertamina, Amran Anwar, mengatakan UTC juga bekerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi nasional untuk mengembangkan teknologi eksplorasi dan produksi migas dan panas bumi. 

"Kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi produksi yang efisien dan tepat guna, serta sesuai dengan kondisi geologi, topografi dan sosial di Indonesia," kata dia dalam diskusi di Cirebon, Senin (10/4). 

Tidak hanya teknologi eksplorasi, UTC juga melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi hulu migas lainnya di Pertamina seperti Aplikasi Passive Seismik untuk mengidentifikasi Pool Hydrocarbon dan aplikasi pintar menggunakan remote control system via satelit untuk mengontrol parameter System Lift pada Offshore Platform. 

Anwar mengatakan, Pertamina juga melakukan penelitian dalam teknologi  eksplorasi dan produksi migas. Seperti pembuatan piranti lunak pemodelan cekungan, pengembangan perangkat lunak 4 D Microgravity, dan riset terapan studi kelayakan pemanfaatan bahan kimia untuk EOR dari limbah kelapa sawit. 

"Semua penelitian ini akan berkontribusi pada langkah Pertamina untuk mendukung peningkatan produksi Migas Nasional," kata Amran.

Pertamina UTC pun saat ini tengah memproses hak paten terhadap temuan-temuan barunya. Termasuk pada pengembangan metode penemuan hydrokarbon, Thermal Anomaly Based on Conductivity (PERTABOCsy) yang saat ini tengah dalam proses pendaftaran hak paten. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement