REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi telah meluncurkan Liga 1 pada hari ini. Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edy Rahmayadi menegaskan, tidak akan mentolelir praktik perjudian yang berimbas pada pengaturan pertandingan skor liga merajalela.
Menurut Edy, para mafia sepak bola bisa memberikan pengaruhnya kepada ofisial, pemain serta wasit, bahkan pada ujung-ujung pertandingan. “Mereka bisa mengubah skor pada 10 menit terakhir. Saya akan melakukan yang terbaik untuk hal ini. Jangan sampai gangguan perjudian itu menuju arena lapangan," kata Edy, Senin (10/4).
Ketua Komite Eksekutif (Exco) PSSI bidang Kompetisi, Yunus Nusi mengatakan, dewan internal di federasi sudah menyetujui soal pergantian lima pemain. Tapi, Yunus mengungkapkan, Exco beralasan lain tentang sistem pergantian pemain tersebut. "Memang kita sudah bikin tiga (kali pergantian pemain). Tapi, ada usulan lima kali," kata dia menambahkan.
Yunus menerangkan, Exco juga memahami keinginan PSSI saat ini. Yaitu agar Liga 1, punya visi yang sama memajukan timnas Garuda Indonesia. Sebab itu, regulasi tentang pemain U-23, menjadi keharusan. "Jadi biar ada visi yang sama antara PSSI dan klub Liga 1. Kemauan PSSI sekarang, itu agar klub dan Liga 1 sama-sama memajukan timnas," sambung dia.