Kamis 13 Apr 2017 10:28 WIB

Seorang Wanita Muslim Maju dalam Pemilihan Senator AS

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Muslimah Amerika (Ilustrasi).
Foto: Stephanie Keith/Reuters
Muslimah Amerika (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang wanita Muslim, Deedra Abboud, memutuskan untuk maju dalam pemilihan senator AS agar dapat menggulingkan pejawat Partai Republik di Arizona. Deedra Abboud telah secara resmi mengumumkan pencalonannya. Jika Abboud menang, ia akan menjadi senator perempuan Muslim pertama di AS.

Dilansir dari ibtimes.com, Senin (10/4), jika Abboud dapat mengamankan nominasi Partai Demokrat, ia akan menghadapi lawan Senator Jeff Flake, yang telah mengambil sikap sangat aktif terhadap retorika yang menargetkan umat Islam. Flake telah membuat pernyataan yang mendorong kembali sentimen anti-Muslim di Arizona.

Abboud adalah seorang pengacara dan aktivis di Phoenix. Ia mendirikan dan mengepalai organisasi Global Institute of Solution Oriented Leadership dan ikut serta dalam pembentukan Dewan Hubungan Masyarakat Islam Amerika atau Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Arizona pada 2003.

Abboud  menjadi Muslim sekitar 20 tahun lalu. Pada Januari, Abboud menjadi perhatian ketika ia menyampaikan pendapatnya mengenai perempuan Muslim. "Wanita Muslim yang mengenakan jilbab di Amerika Serikat berada di bawah banyak pengawasan. Mereka dinilai secara negatif dan bahkan menjadi korban penyerangan. Padahal, seharusnya, orang-orang hanya bisa menilai dari apa yang saya lakukan dan katakan. Bukan agama saya,” ujar Abboud.

Sebelumnya, Senator New Hampshire, Maggie Hassan, menerima kampanye tidak sehat dari lawan politiknya. Lawan politik Hassan menggunakan nama belakangnya yang merupakan nama Islam untuk memprovokasi masyarakat.

Direktur CAIR cabang Massachusetts, John Robbins, mengatakan, kandidat lawan politik sering menggunakan terorisme maupun kekerasan yang dialami warga sipil untuk menumbuhkan sentimen Islamofobia di negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement