Jumat 14 Apr 2017 15:58 WIB

Menlu Cina Nilai Palestina Harus Diizinkan Jadi Negara Merdeka

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi menilai, warga Palestina harus diizinkan membangun negara merdeka. Hal itu dikatakan usai bertemu Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al Maliki, yang meminta Cina berbuat lebih untuk perdamaian di Timur Tengah.

Dilansir dari Gulf Today, Jum'at (14/4), walau secara tradisi tidak banyak berperan di Timur Tengah, utusan Cina memang sesekali mengunjungi wilayah Israel dan Palestina. Hal itu turut menjadi langkah untuk mendapatkan minyak dari sejumlah daerah di Timur Tengah.

Wang mengatakan, 70 tahun setelah resolusi PBB, disahkan rencana untuk mengizinkan pembangunan negara Israel dan Palestina. Sayangnya, Palestina masih terus dicegah untuk memiliki negara mereka sendiri yang tentu harus merdeka, termasuk dari penjajahan Israel.

"Ini tidak adil. Ketidakadilan historis semacam ini harus diperbaiki. Itu tidak bisa berlanjut," kata Wang.

Ia menekankan, sudah waktunya untuk memulai kembali perundingan damai Israel dan Palestina. Sedangkan, Maliki yang mendampinginya menuturkan jika warga Palestina menghargai dan menyambut upaya Cina untuk dapat memfasilitasi proses perdamaian. "Kami mendorong Cina untuk melakukan pendekatan lebih dari ini, untuk melihat perdamaian yang pada akhirnya tercapai di wilayah kami," ujar Maliki.

Hal ini senada dengan yang sempat ditegaskan Presiden Cina Xi Jinping pada Maret lalu, kalau perdamaian Israel dan Palestina akan baik bagi kedua belah pihak. Bahkan, itu diutarakan saat menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Cina secara tradisional memiliki hubungan baik dengan orang-orang Palestina. Timur Tengah, bagaimanapun, memiliki banyak risiko bagi Cina mengingat masih sedikitnya pengalaman untuk menavigasi ketegangan agama dan politik yang sering terjadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement