Selasa 18 Apr 2017 09:32 WIB

AS akan Tinjau Kembali Hubungan Dagang dengan Korea Selatan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) bersama Plt Presiden dan Perdana Menteri Korea Selatan  Hwang Kyo-ahn di Seoul, Korsel, Senin, 17 April 2017.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) bersama Plt Presiden dan Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-ahn di Seoul, Korsel, Senin, 17 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan kepada para pemimpin bisnis di Soul bahwa, pemerintah AS akan meninjau dan mereformasi perjanjian perdagangan bebas yang telah berjalan selama lima tahun antar kedua negara. 

Pence menambahkan, perdagangan AS telah mengalami defisit selama lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun sejak perjanjian perdagangan bebas dengan Korea Selatan dimulai. Selain itu, dia juga menyoroti banyaknya hambatan bisnis bagi AS di Korea Selatan. 

"Itu kebenaran yang sulit, kami harus jujur tentang bagaimana hubungan perdagangan kita," ujar Pence dilansir Reuters, Selasa (18/4).

Pence mengatakan, pemerintahan AS saat ini akan fokus pada reformasi bisnis dengan merombak perjanjian perdagangan. Perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Korea Selatan dimulai pada 2012. 

Pada akhir 2011, perdagangan Korea Selatan dan AS mengalami surplus sebesar 11,6 miliar dolar AS. Kemudian pada 2016, perdagangan juga mencatatkan surplus sekitar 23,3 miliar dolar AS. 

CEO GM Korea James Kim mengatakan, ada peluang untuk meningkatkan kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara. "Kita perlu meminimalkan berbagai macam standar yang unik di Korea Selatan agar memberikan kemudahan bagi produk Amerika," kata Kim. 

Pence melakukan pertemuan dengan sejumlah delegasi bisnis di Seoul. Setelah itu, Pence akan melakukan kunjungan ke Tokyo dan bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso untuk membicarakan hubungan perdangan. 

Rencananya, Pence juga akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dia dijadwalkan akan mendarat di Jakarta pada 19 April 2017 malam di Bandara Halim Perdanakusuma. 

Selama di Indonesia, Pence akan melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Selain itu, Pence juga akan memberikan sambutan dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement