Selasa 18 Apr 2017 11:18 WIB

1.500 Tahanan Palestina Mogok Makan di Penjara Israel

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Bilal Ramadhan
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Qadoura Fares, seorang mantan anggota Dewan Legislatif Palestina, mengatakan sekitar 1500 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel melakukan aksi mogok makan.

Fares, yang juga kepala Palestinian Prisoners Club, sebuah lembaga yang konsen membela hak-hak narapidana Palestina, mengungkapkan, para tahanan di penjara Israel menuntut kondisi yang lebih baik untuk mereka.

Fares menerangkan aksi mogok makan telah dilakukan sejak Senin (17/4) kemarin. Aksi tersebut dipimpin oleh Marwan Barghouti, seorang tokoh terkemuka dalam gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas. Para tahanan Palestina di penjara Israel, kata Fares, menuntut beberapa hal.

"Mereka menuntut kondisi yang lebih baik, termasuk lebih banyak kontak dengan keluarga dan kerabat dan mengakhiri praktik menahan tanpa proses pengadilan yang dilakukan Israel," ucapnya seperti dilaporkan laman TIME, Selasa (18/4).

Menurut Fares, ini bukanlah aksi perdana yang dilakuan tahanan Palestina di penjara Israel. Pada 2012 lalu, aksi serupa pernah dilakukan. Para tahanan menggelar aksi mogok makan selama 28 hari untuk menuntut kondisi yang lebih baik di dalam penjara. Aksi mogok makan juga dilakukan para tahanan Palestina pada 2014.

"Puluhan tahanan yang ditahan tanpa proses pengadilan melakukan aksi mogok makan selama dua bulan waktu itu," ungkap Fares. Fares mengatakan terdapat sekitar 6500 warga Palestina yang saat ini masih ditahan di penjara Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement