REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman memperingatkan semua anak-anak asuhnya terutama pemain lokal agar siap dengan format Liga 1 Indonesia yang beda dengan Liga Super Indonesia (ISL) 2014 lalu. Persib keluar sebagai juara ISL karena saat itu masih dalam format dua wilayah. Sekarang Liga 1 hampir mirip dengan liga-liga top Eropa yang semuanya memperhitungkan sistem raihan angka.
“Di format yang sekarang kemenangan adalah hal wajib untuk merebut tiga angka. Beda dengan ketika masih dua wilayah di mana kita masih bisa berhadap di babak selanjutnya," kata Djanur, Selasa (18/4).
Sekadar mengingat ISL dulu terbagi dua wilayah yaitu barat dan timur. Satu wilayah berisi 11 klub. Empat tim teratas dari dua wilayah diadu pada babak delapan besar. Dengan format semi turnamen itu Persib berhasil juara.
ketika ISL dengn format raihan angka, Persib tidak pernah juara. Prestasi terbaik Si Maung Bandung hanya di peringkat tiga yakni pada ISL 2008.
Djanur tidak ingin format liga dengan sistem raihan angka jadi momok buat Persib. Ia ingin menanamkan ke benak para pemain Persib bahwa semua laga apakah itu kandang atau tandang mereka harus menang. Kondisi fisik juga harus selalu siap karena laga akan terus berlangsung setiap pekan. "Kami tidak boleh terpleset terutama di laga kandang," ujar Djanur.
Laga perdana Liga 1 Indonesia melawan Arema FC, Persib hanya bermain imbang dengan skor kaca mata. Padahal di laga itu, Si Pangeran Biru sudah diperkuat Michael Essien dan Carlton Cole.