REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengungkapkan, belum keluarnya kartu izin tinggal terbatas (Kitas) bagi pemain asingnya lantaran belum mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Padahal rekomendasi dari PSSI sudah diberikan.
Umuh mengaku pihaknya kecewa dengan sikap BOPI. Umuh menyebut BOPI telah mempermalukan sepak bola di Indonesia yang harusnya tengah terangkat di kancah internasional karena kehadiran pemain-pemain bintang dunia yang merumput di sini. Termasuk Michael Essien dan Carlton Cole di Persib.
"Ini sangat bodoh saya bilang BOPI. Badan olahraga profesional, merela yang harus melindungi kita," kata Umuh dengan nada kesal di Kota Bandung, Rabu (19/4).
Ia pun mengkhawatirkan BOPI memiliki kebencian tersendiri kepada Persib. Karena bersikap bertolak belakang dengan pemerintah dan PSSI yang mendukung penuh kehadiran pemain asing meramaikan persepakbolaan di Indonesia.
"Kan bukan sepak bola saja. Banyak basket segala macam orang asing. Kan ini di Indonesia banyak klub lain. Kenapa yg ditonjolkan yang Persib ada apa? Jangan sampai punya kebencian," tuturnya.
Umuh mengaku heran dengan sikap BOPI yang dinilai tidak sejalan dengan pemerintah dan PSSI. Ia bahkan menilai lebih baik BOPI dibubarkan kalau tidak menjalankan tugasnya melindungi olahraga Indonesia.
"Katanya, Essien dan Cole buat kita booming, terangkat persepakbolaan Indonesia bahwa kita tidak kecil. Jadi ini sayang dirusak orang kita sendiri. Cukup dengan PSSI. PSSI yang bertanggung jawab. Kenapa harus ada BOPI lagi," katanya.
Umuh mengaku sudah mengajukan rekomendasi ke BOPI sejak 13 April lalu. Karena rekomendasi dari PSSI baru keluar pada tanggal 11 April. Namun hingga kini rekomendasi BOPI belum didapatkannya.