REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesenjangan di Indonesia masih terus terjadi hingga saat ini dan masih banyak umat yang berada di jalur kemiskinan. Namun, jika dana zakat dapat dioptimalkan akan banyak orang yang terlepas dari kemiskinan.
Anggota Baznas Ahmad Satori Ismail mengatakan, bahwa secara nasional ditargetkan dana zakat dari umat akan mengentaskan 280 ribu jiwa fakir miskin dalam setahun. Angka tersebut merupakan satu persen dari jumlah keseluruhan orang miskin di Indonesia.
"Target secara nasional ini mengentaskan 280 ribu jiwa fakir miskin atau satu persen dari jumlah orang miskin nasional," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) yang diselenggarakan MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Ahad (23/4).
Namun, menurut dia, sampai saat ini, umat Islam masih banyak yang mengesampingkan kewajiban berzakat dibandingkan dengan empat rukun Islam lainnya. Karena itu, masih perlu berbagai upaya untuk mengajak umat berzakat.
"Umat Islam ini yang paling diterlantarkan itu masalah zakat. Masalah shalat umat Islam hampir semuanya shalat. Tetapi, zakat ini termasuk lima rukun Islam yang paling terlantarkan," ucapnya.
Padahal, tambah dia, potensi zakat sebenarnya bisa mencapai Rp 217 triliun per tahun jika para pengusahanya mengeluarkan zakat melalui lembaga-lembaga resmi pengelola zakat. "Mudah-mudahan yang akan datang jauh lebih maksimal lagi dalam mmengeluarkan zakat," katanya.