Selasa 25 Apr 2017 01:09 WIB

Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Terbakarnya Filling Pot SPBU Tingkir

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Petugas mengisi BBM di SPBU. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengisi BBM di SPBU. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV memastikan, peristiwa kebakaran yang dialami truk pengangkut bahan bakar minyak di SPBU Tingkir, Kota Salatiga, Ahad (23/4) tidak mengakibatkan korban jiwa.

Hasil dari pemeriksaan internal Pertamina, musibah yang terjadi saat truk loading (bongkar) bahan bakar jenis Pertalite ini hanya mengakibatkan kerusakan bersifat minor berkat kesigapan sopir dan petugas SPBU setempat.

Dampak musibah kebakaran tersebut hanya mengakibatkan kerusakan pada filling pot. Sementara sarana serta fasilitas tangki pendam, termasuk dispenser yang ada di SPBU ini aman dari kerusakan. Bahkan uji coba penyaluran kembali yang dilakukan pada fasilitas SPBU pascamusibah ini memastikan seluruh fasilitas SPBU ini tetap dapat berfungsi kembali dengan baik.

“Meski begitu, kami masih menunggu hasil investigasi pihak kepolisian guna memastikan SPBU dinyatakan aman untuk beroperasi kembali,” ungkap Pjs Area Manager Communications and Relations Jawa Bagian Tengah, Muslim Dharmawan, Senin (24/4).

Ia menjelaskan, musibah ini terjadi saat sebuah mobil tangki pengangkut 8 kiloliter (KL) Pertalite dan Premium sebanyak 8 KL yang sedang melakukan pembongkaran secara bersamaan di SPBU Tingkir. Pada saat yang bersamaan di SPBU ini ada antrean sejumlah mobil dan sepeda motor konsumen yang sedang menunggu giliran pengisian bahan bakar dari salah satu dispenser.

Namun tiba-tiba saja terjadi kobaran api. Diduga kebakaran ini disebabkan oleh percikan api yang keluar dari salah satu kendaraan bermotor di sekitar mobil tangki pengangkut BBM Pertamina yang sedang membongkar muatannya.

Api kemudian menjalar ke selang pembongkaran antara mobil tangki dan tangki pendam. Melihat situasi ini, sopir tangki segera mematikan saluran yang berfungsi untuk menyalurkan BBM dari tangki.

Sementara foreman (kernet) dan sejumlah operator SPBU segera mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 120 yang ada di dekat lokasi kebakaran. Tak beberapa lama kemudian, api yang sebelumnya sempat berkobar dapat dipadamkan.

“Beruntung, sopir, kernet maupun operator SPBU setempat sigap hingga dapat melaksanakan SOP penanganan dengan baik, sehingga api dapat dikuasai dan dipadamkan dalam hitungan detik,” katas Muslim.

Dalam musibah ini, jelasnya, tidak sampai terjadi korban jiwa. Kini musibah ini ditangani oleh aparat kepolisian setempat.

Aparat kepolisi juga memasang garis polisi di lokasi kebakaran ini guna kepentingan penyelidikan sebab- sebab munculnya percikan api. “Sementara itu, sebagai langkah antisipasi pelayanan menyusul terjadainya musibah ini, kami menyediakan sebuah dispenser dan dua nozle untuk melayani pelanggan pertalite di SPBU ini,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah saksi mata di lokasi kejadian mengaku sebelum terjadi kobaran api, ada sebuah sepeda motor yang hendak membeli BBM di sebelah mobil tangki. Karena knalpot sepeda motor ini tidak standar, diduga menjadi pemicu munculnya percikan api.

Sehingga mengakibatkan terjadi letupan yang disusul terbakarnya selang penyalur BBM ke tangki timbun. “Saya sempat melihat motor berknalpot tak standar tersebut berada di samping truk dan mesinya belum dimatikan,” kata Widhi, salah seorang saksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement