Senin 24 Apr 2017 22:18 WIB

Kongres Ekonomi Umat Hasilkan Lima Rekomendasi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Budi Raharjo
 Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memukul gong tanda penutupan Kongres Ekonomi Umat 2017 didampingi Ketua Umum MUI Maruf Amin, Ketua Pelaksana Kongres Ekonomi Umat Lukmanul Hakim, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Azrul Tanjung (dari kanan), Jakarta, Senin (24/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memukul gong tanda penutupan Kongres Ekonomi Umat 2017 didampingi Ketua Umum MUI Maruf Amin, Ketua Pelaksana Kongres Ekonomi Umat Lukmanul Hakim, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Azrul Tanjung (dari kanan), Jakarta, Senin (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Ekonomi Umat (KEU) yang mengusung tema Arus Baru Ekonomi Indonesia telah diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya pada 22-24 April 2017. Kongres yang diselenggarakan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut menghasilkan lima rekomendasi.

"Selain melahirkan deklarasi kongres ini memiliki sasaran kajian dan rekomendasi aksi ekonomi umat," kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, M Azrul Tanjung kepada Republika, Senin (24/4).

Ia mengatakan, rekomendasi yang pertama, pembagian tugas dalam penghimpunan pusat data dan kajian pemberdayaan ekonomi umat. Rekomendasi kedua, distribusi dan kerjasama dalam berbagai kajian pemberdayaan ekonomi umat yang dikaitkan dengan isu-isu perkembangan lingkungan bisnis. Pengembangan lingkungan bisnis di internal, eksternal, nasional maupun global.

Rekomendasi yang ketiga, tersusunnya rekomendasi langkah aksi ekonomi umat yang dapat dilaksanakan secara sinergis. Rekomendasi ini sebagai upaya nyata pemberdayaan ekonomi umat. "Rekomendasi keempat, menyepakati penerbitan jurnal atau majalah atau media online pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia," ujarnya.

M Azrul menambahkan, rekomendasi kelima, pemberian apresiasi bagi pelaku usaha Muslim teladan secara berkala. Apresiasi tersebut sesuai versi majalah atau media online pemberdayaan ekonomi umat. Di samping itu, Kongres Ekonomi Umat juga menghasilkan tujuh poin deklarasi yang akan mendorong terlaksananya arus baru ekonomi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement