REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Imbas libur panjang hari buruh yang jatuh pada 29 April 2017-1 Mei 2017, volume kendaraan yang melintasi jalan tol Jakarta–Cikampek pun mengalami peningkatan. Mengantisipasi hal ini, Jasa Marga melakukan beberapa upaya terkait melonjaknya volume lalu lintas.
AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (28/4) lalu. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi pada Gerbang Tol Cikarang Utama arah Cikampek, dan Gerbang Tol Ciawi arah puncak.
“Total volume lalu lintas mencapai 245 ribu kendaraan selama dua hari, terhitung sejak 28-29 April 2017,” ujar Heru, Ahad (30/4).
Pada Jumat lalu, Jasa Marga melihat kenaikan volume lalu lintas sekitar 9,55 persen dari lalu lintas normal. “Pada kondisi normal, volume lalin yang melintas di Gerbang Tol Cikarang Utama sekitar 87 ribu kendaraan, maka pada libur akhir pekan ini volume lalu lintas pada puncak arus mudik diperkirakan akan mencapai sekitar 95 ribu kendaraan,” ujar Heru.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Jasa Marga melakukan beberapa upaya. Dalam hal pelayanan transaksi, Jasa Marga menambah Jumlah Petugas Jemput Kendaraan (JKR) dan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) di gerbang tol padat.
Juga mempersiapkan kebutuhan uang kembalian dan Kartu Tanda Masuk Elektronik yang cukup, mengoptimalkan kapasitas GTO, serta mempersiapkan tenaga pendukung seperti petugas piket dan teknisi peralatan tol yang terjadwal untuk mengantisipasi bila terjadi kerusakan atau peralatan tol yang tidak berfungsi.
Jasa Marga juga menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas di simpul-simpul kemacetan. Petugas berkoordinasi dengan tim penanganan banjir dari PT Adhi Karya di KM 8 dan KM 11 dalam proyek pembangunan LRT, dan dengan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) di Bekasi Barat dalam proyek pembangunan Japek Elevated 2.
Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan, bekerja sama dengan kepolisian untuk mengurai kepadatan yang terjadi di simpang susun seperti Cikunir, dan memberlakukan buka-tutup Tempat Peristirahatan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan di Gerbang Tol Cikarang Utama bila terjadi kepadatan.
“Pada saat arus balik, Jasa Marga juga akan mempersiapkan dedicated lane di KM 66 tol Jakarta-Cikampek. Juga akan ditempatkan kendaraan penyelamat multiguna sebgai upaya antisipasi bila terjadi gangguan lalu lintas di jalan tol,” ujar Heru.
Satuan Petugas (Satgas) pun disiapkan selama 24 jam untuk memastikan zero pothole di jalan tol, dalam waktu penanganan 2 x 24 jam. Dan didukung oleh alat berat ketika terjadi kondisi darurat seperti kecelakaan atau longsor.
Heru mengatakan, puncak arus balik akan jatuh pada Senin (1/5). “Puncak arus balik kami prediksi akan terjadi esok hari. Untuk prediksi jumlah kendaraan yang akan melintas pada puncak arus balik sedang kami persiapkan,” ujar Heru.