REPUBLIKA.CO.ID, PADANG SIDEMPUAN -- Ratusan korban banjir akibat meluapnya Sungai Batang Ayumi di Padang Sidempuan, Provinsi Sumatra Utara, tetap akan direlokasi ke tempat yang lebih aman dan terjamin keselamatan warga.
"Karena, kalaupun tetap dibangun rumah warga di sepanjang daerah aliran sungai tersebut, dua puluh tahun ke depan belum tentu dapat menjamin tidak akan terjadi banjir," kata Wali Kota Padang Sidempuan Andar Amin Harahap, Selasa (2/5).
Hal tersebut dikatakan wali kota Padang Sidempuan dalam pertemuan dengan Kepala Perum LKBN Antara Biro Sumut Simon Pramono dan staf. Wali kota menyebutkan, relokasi bagi pengungsi banjir di daerah aliran sungai (DAS) Batang Ayuni tetap akan dilaksanakan demi keselamatan warga.
Sebab, banjir tersebut kemungkinan bisa saja terjadi lagi dengan meluapnya Sungai Batang Ayumi. "Saya tidak ingin lagi terjadi banjir yang menghanyutkan rumah-rumah penduduk," ujar Andar.
Ia menyebutkan, mengenai rencana relokasi korban banjir tersebut, juga sudah dibicarakan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Padang Sidempuan, Bappeda, dan institusi pemerintah terkait lainnya. Relokasi bagi warga korban banjir tersebut, tidak ada masalah lagi, dan hanya menunggu pelaksanaan di lapangan.
Oleh karena itu, katanya, petugas Kecamatan sudah mendata nama-nama warga yang rumah mereka terkena banjir tersebut. "Untuk menyelamatkan warga dari musibah banjir tersebut, adalah dengan cara merelokasi penduduk dari Sungai Batang Ayumi yang sering meluap," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat lima orang tewas dalam bencana banjir di Padang Sidempuan, Sumatra Utara yang terjadi sejak Ahad (26/3) malam.
"Lima orang yang tewas itu, sebanyak empat orang penduduk di Kecamatan Padangsidempuan Hutaimbaru dan satu korban lainnya warga Padangsidempuan Utara," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima di Medan, Senin.
Banjir berawal dari hujan yang turun deras dan membuat Sungai Batang Ayumi meluap hingga kemudian menyapu rumah-rumah di pinggiran sungai. Banjir berdampak di enam kecamatan di Kota Padangsidempuan yakni Kecamatan Padangsidempuan Utara, Padangsidempuan Selatan, Padangsidempuan Tenggara, Padangsidempuan Hutaimbaru, Padangsidempuan Batunadua, dan Padangsidempuan Angkola Julu.
Laporan dari Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sidempuan menyebutkan sudah sekitar 400 orang yang mengungsi.
Bangunan yang rusak dan hanyut terjadi di Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua, Padang Sidempuan Utara, Padang Sidempuan Selatan, Angkola Julu. "Total kerusakan di wilayah tersebut mencakup rumah rusak 17 unit, hanyut 17, dan kendaraan hanyut 7 unit," kata Sutopo.