REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- AS Monaco percaya diri bisa membikin kandas Juventus FC. Kedua kesebelasan akan kembali beradu pada leg kedua babak semifinal Liga Champions 2016/17, pada Rabu (10/5) dini hari mendatang. Laga tersebut, bakal menentukan siapa yang berhak melaju ke babak pamuncak kompetisi sepak bola antar kesebelasan paling elite di Eropa tersebut.
Laga kedua kesebelasan kali ini, tampak berat bagi Monaco. Juventus, punya modal kemenangan 2-0 saat kedua tim mengakhiri pertandingan pertama di Stade Louis II, pekan lalu. Semakin berat bagi kepelatihan Leonardo Jardim tersebut, karena laga kali ini, dirinya yang akan tandang ke stadion Juventus.
Akan tetapi, pelatih asal Venezuela tersebut, optimistis bisa mengatasi jalan terjal di kandang Nyonya Tua. "Kami harus tetap percaya diri. Mencoba bermain bagus dan bermain dengan maksimal," ujar dia, Ahad (7/5) seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/5).
Sejarah Liga Champions mencatat, cuma ada dua tim di Eropa yang mampu menuju final setelah kandas di kandang sendiri saat putaran pertama babak semifinal. Pertama, Ajax Amsterdam. Kesebelasan dari Belanda tersebut, membungkam tim dari Yunani, Panathinaikos, saat Liga Champions satu dasawarsa lalu.
Laga pada 1996 itu, tim kepelatihan Louis Van Gaal kandas di kandang sendiri, di Stadion Olympic dengan skor 0-1 pada leg pertama. Tapi, saat tandang ke Spyridon Louis, pelatih Juan Ramon Rocha dipaksa malu, dengan skor 0-3. Hasil tersebut, membuat agregat menjadi 1-3. Ajax berhak maju ke semifinal. Ketika itu, bertemu di Juventus.
Kisah serupa juga dialami oleh tim dari Italia, Inter Milan saat bertemu perwakilan Jerman, Bayern Munchen di Liga Champions 2011. Ketika itu, leg pertama kedua kesebelasan di Giuseppe Meazza berakhir dengan skor 0-1. Tetapi, kepelatihan Leonardo, membalikkan keadaan di Allianz Arena, menjadi 2-3. Pelatih the Bavaria yang sudah di tangan Van Gaal ketika itu, dipaksa kandas dengan skor agregat 3-3. Nerrazurri melaju ke final berkat jumah gol jumlah gol tandang.
Dua sejarah Liga Campions tersebut, memang bisa saja dirasakan para pemain Monaco kali ini atas Juventus. Tetapi, menengok dua catatan masa lalu tersebut, kandas di kandang sendiri yang dialami oleh Ajax dan juga Inter saat leg pertama, kedua kesebelasan cuma kebobolan satu gol. Jumlah kebobolan yang tampaknya tak terlalu berat jika dipaksa membalas saat laga tandang leg kedua.
Namun, yang dialami oleh skuat berjuluk Les Monegasque berbeda. Nyonya Tua, membikin dua gol saat di kandang tim perwakilan dari Liga Prancis tersebut. Membikin penjaga gawang Gianluigi Buffon kebobolan lebih dari dua kali di kandang sendiri, sepertinya para pemain Monaco, membutuhkan keajaiban.
Tetapi, pelatih Jardim optimistis, para pemainnya sudah terbiasa dengan mencetak lebih dari satu gol. "Jika kami bisa mencetak gol di awal-awal pertandingan, mungkin akan mengubah banyak hal," sambung pelatih 42 tahun tersebut. Memang, belakangan ini, Monaco menampakkan diri sebagai kesebelasan yang mampu menjadi mesin pencetak gol andal.
Permainan cepat yang ditonjolkan Monaco sepanjang musim ini, mampu membikin jeri kesebelasan-kesebelasan di Liga Prancis, maupun Liga Champions. Kesebelasan tersebut, tercatat sudah mengemas 139 gol dalam 55 pertandingan di semua level kompetisi musim ini.
Jumlah tersebut, belum termasuk catatan di kompetisi Piala Prancis. Juga belum menyertakan hasil pertandingan terakhir kesebelasan itu di kompetisi Ligue 1, saat tandang ke markas AS Nancy Lorraine, sebanyak tiga gol tanpa balas. Pemain serang andalan, seperti Kylian Mbappe, mencatatkan 18 gol di 20 pertandingan terakhir.
Striker 18 tahun tersebut, menjadi tumpuan Jardim, mengembalikan ambisi Monaco, untuk menjejakkan kaki di putaran final Liga Champions pertama kalinya. Selain itu, Jardim, juga masih diperkuat gelandang bertahan Radamel Falcao, yang dikabarkan kembali turun lapangan, setelah sempat diragukan tampil di stadion Juventus.
Bagi pelatih Massimiliano Allegri, menjamu Monaco merupakan tahap lanjutan baginya mengakhiri musim ini dengan target sapu bersih tiga piala besar. Juventus, sudah mengklaim mempertahankan gelar juara Seri A Italia musim ini. Juventus, juga menjadi finalis Piala Italia. Dan Juventus, berada di jalur gelar juara Liga Champions.
Modal dua gol dari tandang, memang membikin kesebelasan tersebut, diyakini mampu mencapai final dan mengangkat tropi Cuping Besar musim ini. Meskipun, pelatih 49 tahun tersebut, tak mau sesumbar mengatakan laga lanjutan Juventus menjamu Monaco kali ini, timnya akan menang dengan mudah. "Monaco adalah tim dengan bakat yang hebat. Tapi kami harus memenangkan pertandingan kedua ini," ujar Allegri seperti dilansir Reuters, Senin (8/5).