REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Pemkab Kulon Progo Triyono mengatakan kondisi komoditas strategis di lapangan dan ditingkat pedagang besar di Kulon Progo menjelang Bulan Ramadhan aman. Bahkan dia menagtakan stok aman hingga sampai Hari Raya Idhul Fitri 1438 H.
Bahkan ada beberapa komoditas lainnya mampu menunjang kebutuhan sembako ke luar daerah. Misalnya, cabai merah, telur bawang merah. Komoditas tersebut berasal dari Bendungan sebagai sentra/penghasil bawang merah, Begitu pula dari , Dnjatan sebagai penghasil cabai merah dan Sri Kayangan juga salah satu sentra/penghasil telur, daging ayam dan bawang merah juga.
Saat menerima Kunjungan Tim TPID (Tim Pemantai Inflasi Daerah) DIY baru-baru ini dia mengatakan, dari data yang ada, di Kabupaten Kulon Progo komoditas strategis berangsur turun harganya. Perbandingannya sebagai berikut: harga beras rata-rata tertinggi di tahun 2016 untuk IR 1 sebesar Rp 9.285 dan IR 2 sebesar Rp 8.900 di bulan Januari 2016 dan berangsur turun pada bulan November 2016 menjadi IR 1 Rp 8.138, dan IR 2 menjadi Rp 7.562. Sementara pada 2017 ini harga beras IR 1 adalah Rp 8.270,- dan IR 2 adalah Rp 7.360.
Kecenderungan juga terjadi penurunan karena di wilayah Kulon Progo (Panjatan, Galur, Lendah, Pengasih, Wates, Nanggulan, Kalibawang) mulai panen diprediksi bulan Mei 2017 ini.
Triyono menambahkan, dalam rangka kecukupan produksi pemerintah bersama petani selain program cetak sawah 50 hektar, program tanam cabai di rumah tangga melalui Program Sehat Indah dan Produktif (SIP). Untuk keterjangkauan harga Pemkab Kulon Progo melakukan langkah-langkah pantauan harga di lima pasar tradisional, operasi pasar serta melakukan koordinasi-koordinasi dengan instansi terkait lainnya.
Khusus di bulan Puasa untuk lebih mendekatkan pada konsumen/masyarakat, Pemkab Kulon Progo bersama dengan kelompok-kelompok tani maupun produsen menggelar pasar tani/pasar murah di seputar Alun-alun Wates. Pasar murah ini akan berlangsung selama sebulan penuh.