REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Sabtu (13/5), ia akan segera mencalonkan nama direktur Biro Investigasi Federal (FBI) yang baru.
Sebelumnya Trump memberhentikan Direktur FBI James Comey karena diduga melakukan investigasi terkait kemungkinan adanya kerja sama antara Rusia dan kampanye kepresidenan Trump.
Trump mengatakan, kepada awak media, ia dapat memutuskan sendiri siapa yang dapat menggantikan Comey untuk memimpin FBI, sebelum melakukan kunjungan luar negerinya pada Jumat besok.
Gedung Putih pun telah secara resmi mengatakan, sudah terdapat 11 orang yang saat ini dipertimbangkan untuk menggantikan Comey menjadi Direktur FBI.
“Saya pikir prosesnya akan berjalan dengan cepat,” ujar Trump. Ia menambahkan, kandidat terpilih nantinya adalah orang yang sudah dikenal publik.
“Para kandidat sudah diperiksa riwayat hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang kredibel, dihormati, dan sangat berbakat. Orang-orang seperti itulah yang kita inginkan untuk FBI,” ujarnya.
Tindakan Trump yang memecat Comey pun menuai kritik. Comey dipecat karena memimpin investigasi yang dilakukan FBI terkait campur tangan Rusia dalam Pemilihan Umum Amerika Serikat pada 2016.
Investigasi tersebut menunjukkan terdapat kemungkinan adanya hubungan antara Moscow dan kampanye Trump. Walau pihak Rusia menolak pernyataan tersebut, Gedung Putih menegaskan, tidak terdapat adanya persekongkolan di antara keduanya.