REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Civitas akademika, berduka karena telah kehilangan salah satu dosen di School of Business and Management (SBM) ITB Suryo Utomo. Jenazah Suryo, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Cikutra, Kota Bandung, Ahad malam (14/5). Sebelum dimakamkan, sejumlah teman, kerabat, dan civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) menyalatkan jenazah almarhum di Masjid Salman ITB.
Menurut Rektor ITB Kadarsah Suryadi, ITB sangat berduka karena kehilangan salah satu putra terbaiknya. Oleh karena itu, secara pribadi dan sebagai keluarga besar Institut Teknologi Bandung mengucapkan turut berduka cita.
"Kami berduka yang sangat mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik ITB, yaitu almarhum Suryo Utomo," ujar Kadarsah, di Masjid Salman ITB, Ahad (14/5) malam.
Menurut Kadarsah, Allah mencintai Suryo sehingga memanggilnya terlebih dahulu. Kadarsah pun, mendoakan istri Suryo yang baru saja memiliki bayi yang berumur sebulan agar tabah menghadapi ujian ini. Juga kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sebelum dimakamkan, Suryo Utomo disolatkan terlebih dahulu di Masjid Samlan ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung. Kerabat dan rekan dari Suryo Utomo ikut menyolatkan jenazah. Rektor ITB Kadarsah Suryadi juga terlihat ikut menyolatkan.
Setelah itu, jenazah dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra untuk dimakamkan. Suasana haru begitu terasa, saat prosesi pemakaman. Istri almarhum Gabriella Wibowo terlihat begitu sedih melihat pemakaman suaminya. Suryo pun, meninggalkan seorang anak berusia 1 bulan.
Perlu diketahui, Suryo Utomo (30) dosen SBM ITB dinyatakan hilang sejak Rabu (10/5) usai mengantarkan ibunya ke Terminal Leuwipanjang. Setelah itu Suryo tidak bisa dihubungi. Kemudian pihak keluarga melaporkan hilangnya Suryo Utomo kepada pihak kepolisian.
Keesokan harinya, mobilnya ditemukan di kawasan Ciranjang, Cianjur. Kunci mobil dan barang pribadi milik Suryo ada di dalam mobil. Sabtu sore, polisi menemukan sesosok mayat mengambang di Waduk Cirata, Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Mayat pria itu mengenakan kaos hitam bergambar cangkir dengan tulisan 'Djogja' dan hanya celana dalam. Sementara menurut informasi keluarga, Suryo pergi menggunakan Polo T'shirt dan celana jeans. Setelah dilakukan otopsi pihak keluarga memastikan mayat tersebut Suryo Utomo.