Selasa 16 May 2017 18:00 WIB

Islam Day, Festival Komunitas Muslim di Hawaii

Muslim Hawaii.
Foto: wordpress.com
Muslim Hawaii.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun populasi Muslim di Hawaii masih minoritas namun keberadaan Islam disambut hangat di sana. Salah satu buktinya, setiap 24 September, Hawaii merayakan Islam Day. Ide Islam Day diajukan ke Parlemen Hawaii pada 2009 dan disetujui. 

Sebelumnya, Islam Day diajukan untuk diperingati pada 21 November. Namun, tanggal tersebut tidak disetujui karena pada tanggal yang sama penduduk Hawaii menggelar Festival Aloha. Maka, umat Islam setempat menggeser tanggalnya menjadi 24 September, hari ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Parlemen menilai, kehadiran Islam di Hawaii patut disyukuri karena Islam telah berkontribusi banyak dalam meningkatkan kekayaan agama, ilmu pengetahuan, dan kesenian di wilayah tersebut. Peringatan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mengubah citranya di tengah masyarakat Hawaii yang telah dihancurkan oleh kelompok radikal Islam pascaperistiwa 11 September.

Pandangan masyarakat Hawaii terhadap peristiwa tersebut terpecah belah. Ada yang menuduh Islam sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Namun, banyak pula yang menilai bahwa peristiwa tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam. 

Islam Day pertama kali diperingati pada 24 September 2009. Sejumlah kegiatan digelar di universitas dan di seluruh pulau. Sementara, di  McCoy Pavilion, tepatnya di Ala Moana Beach Park, Asosiasi Muslim Hawaii (MAH) menggelar sebuah festival. Festival tersebut dihadiri lebih dari 1.000 orang. “Padahal, tadinya kami memperkirakan hanya 200 hingga 300 orang yang datang. Hari itu betul-betul hari yang bersejarah. Telah sekian lama kami menantikan hari seperti itu,” ujar Presiden MAH Hakim Ouansafi .

Festival tersebut menampilkan beberapa acara hiburan, permainan untuk anak-anak, makanan gratis, dan diskusi panel tentang masyarakat yang plural. Pemerintah Negara Bagian Hawaii pun telah memberi izin atas perayaan ini. 

Suha Khan, Muslimah berumur 19 tahun yang kuliah di Leeward Community College, merasa sangat bersyukur dengan perayaan tersebut. “Perayaan ini adalah sebuah langkah besar bagi masyarakat Hawaii. Itu artinya, masyarakat sudah mulai mengenal agama Islam dan menghormatinya juga,” kata dia. 

Penduduk non-Muslim pun datang ke perayaan tersebut. “Saya datang untuk melihat dan mengetahui Islam serta apa yang membuat banyak orang begitu tertarik dengan Islam,” katanya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement