REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Tahfizh Daarul Quran menggelar Daqu Award, Sabtu (20/5) di Balai Sudirman, Jakarta Selatan. Ketua Panitia Daqu Award, Muhammad Bisri, mengatakan, Daqu Award adalah salah satu ajang untuk mengapresiasi orang-orang yang sudah berkontribusi bagi syiar Alquran baik di Indonesia maupun di dunia internasional.
"Selain memuliakan Alquran, Daarul Quran ini ingin memuliakan terhadap orang-orang yang memberi kontribusi sangat besar terhadap syiar Alquran," ujarnya.
Menurut Bisri, dalam acara tersebut, rencanannya akan ada 10 kategori yang akan dibacakan. "Ada dari tokoh internasional, seorang ulama kelahiran Syria yang menetap di Jeddah. Kemudian ada tokoh nominasi yang giat dalam dakwah Alquran. Kemudian ada pesantren tahfizh pelopor di Indonesia. ada dari kalangan artis, lalu ada penggerak Alquran di pedalaman, rumah tahfizh di dalam rumah Quran yang kita nilai paling bagus, dai, dan tokoh inovasi dalam pembelajaran tahfizh," katanya.
Bisri berharap Daqu Award dapat menjadi upaya untuk mendukung lebih jauh orang-orang yang sudah memberi kontribusi dalam syiar Quran. "Kami berharap mereka makin lebih giat dalam syiar Quran yang juga jadi concern Daarul Quran sehigga sejalan dengan visi misi Daarul Quran. Simpel-nya katakanlah memasyaratkan Alquran," tutupnya.
Ini adalah kali pertama Pesantren Tahfizh Daarul Quran mengadakan Daqu Award. Selain acara Daqu Award, pada hari ini juga digelar Wisuda Tahfizh Nasional 2017. Sebanyak 330 wisudawan dan wisudawati hadir dalam acara wisuda yang diselenggarakan tiap tahun. Pada acara ini hadir juga Pemimpin Redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi.