Kamis 25 May 2017 11:47 WIB

Pengamat Sebut Bom Kampung Melayu Profesional

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas gegana memeriksa lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) malam.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas gegana memeriksa lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Intelejen Diyauddin menilai apabila dilihat dari sisi daya meledak di halte Trans Jakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim), bom itu termasuk kategori tinggi atau high explosive. Ia mengatakan tidak semua sel-sel teror mampu membuat bom dengan jenis semacam ini.

"Jadi kalau dilihat dari hal ini, ini profesional," kata Diyauddin kepada Republika.co.id, Kamis (25/5).

Ada dua bom yang meledak di kawasan Terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam yang disebut merupakan bom panci. Diduga dua pelaku bom bunuh diri membawa panci di dalam tasnya. Polisi juga menemukan (serpihan) paku dan gotri di dalam tas itu.

Diyauddin juga melihat peristiwa teror ini menjadi bagian dari rangkaian teror global seperti yangg terjadi di Manchester Bangkok dan Marawi Filipina. Ini, kata dia, merupakan bagian dari rangkaian retaliasi kelompok teror atas penagkapan-penangkapan teroris sepanjang Maret sampai Mei

"Mereka yang ditangkap berafiliasi ke JAD yang sudah berbaiat ke ISIS," kata Diayuddin.

Baca juga,  Dua Ledakan Terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement