REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) terus memacu penyelesaian pembangunan infrastruktur/renovasi venue olahraga dan wisma atlet untuk mendukung Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang. Menteri Pupera Basuki Hadimuljono mengatakan, target penyelesaian pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games masih sesuai jadwal.
Untuk pembangunan dan renovasi venue olahraga di Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dibagi menjadi 7 paket pekerjaan yakni Stadion Utama (AG 1), Training Facility (AG 2), Stadion Renang (AG 3), Lapangan Hoki, Panahan dan Sepakbola ABC (AG 4), Istora (AG 5), Stadion Tenis Indoor dan Outdoor (AG 6) dan Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Softball dan Baseball (AG 7).
"Secara keseluruhan progres konstruksinya telah mencapai 60 persen," kata dia melalui siaran pers, Jumat (26/5).
Untuk lapangan hoki, panahan dan sepakbola ABC progresnya sudah 97,6 persen dan direncanakan akan selesai pada Juni. Sebelum dilakukan ujicoba, saat ini Federasi Hoki Internasional tengah mensertifikasi lapangan tersebut.
Basuki mengatakan, selain menjaga ketepatan penyelesaian pproyek, kualitas pekerjaan pembangunan dan renovasi venue olahraga juga sangat diperhatikan pihaknya. Beberapa kali, ia mengecek langsung pelaksanaan pekerjaan baik di Jakarta maupun Palembang. Guna memenuhi standar internasional, pekerjaan renovasi dan pembangunan harus menjaga kualitas dari segi kekuatan, kerapihan, kenyamanan dan keselamatannya.
Salah satunya adalah kualitas rumput dan kursi yang digunakan di Stadion Utama GBK. Rumput yang digunakan merupakan rumput jenis Zoysia Matrella yang dikembangkan di Solo sesuai standar internasional. Ia menjelaskan, jenis rumput ini memiliki konstruksi akar kuat, tidak mudah rusak serta mendukung akurasi pengukuran pada cabang olahraga lempar lembing.
"Rumput ini juga digunakan saat pembangunan Stadion Utama GBK pada tahun 1962," katanya.
Dalam pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games, penggunaan produk material buatan dalam negeri juga didorong karena kualitasnya juga baik dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Stadion Utama GBK nantinya dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi lebih dari 30 persen kebutuhan listrik. Saat ini tengah dilakukan pemasangan kursi dan kabel tension untuk penguatan struktur atap yang nantinya akan memikul beban Solar Cell dengan kapasitas 1 Megawatt.
Progres pekerjaan venue lainnya yakni Stadion Tenis Indoor dan Outdoor ditargetkan dapat selesai pada Juni 2017, progres saat ini mencapai 90,7 persen. Sementara progres Stadion Utama GBK 56 persen dan ditargetkan selesai Oktober 2017. Progres Stadion Renang (Aquatic) sebesar 52,2 persen dan ditargetkan selesai Oktober 2017. Renovasi Istana Olahraga (Istora) progresnya saat ini telah mencapai 65,6 persen dan ditargetkan selesai pada November 2017.
Sedangkan Training Facility progresnya telah mencapai 28,3 persen, Stadion Madya dan Lapangan Baseball mencapai 24,6 persen serta Lapangan Softball dan gedung Basket mencapai 24,6 persen dan akan selesai pada Desember 2017.