Pasukan pemerintah melintasi masjid di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Romeo Ranoco/Reuters)
Kucing melintasi pasukan pemerintah yang menyerbu Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Lubang peluru di sebuah rumah akibat pertempuran pasukan pemerintah dengan kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Pasukan pemerintah merangsek masuk dalam upaya mengusir kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Helikopter pemerintah menembakkan roket ke arah kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Seorang tentara berlari saat mengepung pasukan bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Asap mengepul dari lokasi pertempuran di dekat masjid di Marawi City, Filipina Selatan. (FOTO : Erik De Castro/Reuters)
Pengungsi menanti bantuan di Baloi, Lanao Del Norte, Filipina Selatan. (FOTO : Romeo Ranoco/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MARAWI -- Militer Filipina, pada Selasa (30/5), menyerukan dan mendesak kelompok teroris Maute yang terafiliasi dengan ISIS menyerahkan diri. Setelah memasuki hari kedelapan pertempuran, militer Filipina mengklaim hampir merebut kembali kota Marawi yang sebelumnya dikuasai kelompok Maute.
Pihak militer Filipina menyatakan telah menggempur basis-basis Maute di Marawi. Selain melalui jalur darat, serangan juga dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan roket yang ditembakkan dari helikopter.
Setelah serangan udara dilakukan, pasukan darat akan memberondong posisi pemberontak dengan tembakan otomatis. Satu per satu rumah juga akan digeledah guna memastikan tak ada anggota Maute yang bersembunyi.
Sekitar 61 militan Maute telah tewas dalam pertempuran melawan militer Filipina dalam sepekan terakhir. Militer Filipina juga kehilangan 15 prajuritnya dalam pertempuran tersebut.
sumber : Reuters, Kamran Dikarma
Advertisement