REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Islam, Yusuf Wibisono mengatakan, kesadaran masyarakat khususnya kelas menengah atas cenderung positif dalam menunaikan zakat. Menurut dia, masyarakat kalangan atas ini juga lebih suka menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat formal.
“Jadi masyarkat kelas menegah atas ini yang justru lebih banyak menjadi tumpuan bagi lembaga zakat formal," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (1/6)
Ia menjelaskan, masyarakat menengah ke atas banyak yang memilih menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat lantaran mudah menerima informasi, berpendidikan, dan mudah diberikan pemahamahan. Hal ini berbeda dengan masyarakat kalangan menengah ke bawah yang lebih suka berzakat secara langsung.
"Jadi kalau dari sisi kelas menengah atas kecenderungan berzakatnya sebenarnya bagus. Walaupun sepenuhnya masih banyak juga yang belum tergarap," ucapnya.
Menurut dia, meskipun kesadaran berzakatnya bagus, masyarakat kelas menengah atas ini juga masih ada yang belum terlalu yakin terhadap lembaga zakat. Karena itu, sebagian dari mereka memilih memberikan zakatnya secara langsung terhadap pesantren maupun lembaga pendidikan.
Karena itu, untuk menggarap seluruh masyarakat kelas menengah atas tersebut maka srategi yang paling baik adalah dengan meningkatkan kepercayaan terhadap lembaga amil zakat. Kata dia, lembaga zakat harus menunjukkan bahwa sanggup untuk mengadakan program-program yang kredibel dan tepat sasaran.
"Yang lebih penting adalah lembaga zakat itu harus mampu menunjukkan kredibiltas program mereka bahwa program mereka harus tepat sasaran, efektif, meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat miskin, dan efisen," kata Yusuf.