REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah bom kembali mengguncang Kabul, Afghanistan, Sabtu (3/6). Ledakan tersebut mengakibatkan sedikitnya 20 orang tewas.
Dilaporkan laman Al Araby, ledakan bom terjadi di sebuah pemakaman di distrik Khair Khana, Kabul, saat prosesi pemakaman seorang politikus Afghanistan, Salim Ezadyar. Saksi mata mengatakan ledakan terjadi sekitar tiga kali dan menghantam para pelayat.
"Orang-orang hancur berantakan akibat ledakan tersebut," kata seorang saksi mengatakan dalam siaran televisi lokal. Ia menyebut banyak potongan tubuh berhamburan serta darah menyelimuti bukit pemakaman.
Sebelumnya, pada Rabu (31/5), Kabul diguncang bom berkekuatan dahsyat. Bom yang dilaporkan dibawa menggunakan truk tersebut mengakibatkan sedikitnya 90 tewas dan 300 lebih lainnya luka-luka. Serangan ini dinilai paling mematikan sejak 2001.
Insiden tersebut mengakibatkan situasi di Afghanistan bergolak. Ratusan pengunjuk rasa menyuarakan kemarahannya kepada Presdien Afghanistan Ashraf Ghani dan memintanya turun takhta.
Mereka juga menilai serangkaian serangan bom di Afghanistan, khususnya di Kabul, merupakan bukti kegagalan intelijen. Hal tersebut mengakibatkan kota-kota di Afghanistan rawan diserang bom oleh militan atau teroris.