REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF – Penjaga gawang Juventus yang terbesar dari generasinya, Gianluigi Buffon, mencicipi kekalahan ketiganya di final Liga Champions, pada Ahad (4/6) dini hari WIB. Itu adalah satu-satunya gelar utama yang belum pernah direngkuh dalam kariernya. Kekalahan 1-4 oleh Real Madrid dalam laga final sangat sulit diterima bagi pemain berusia 39 tahun itu.
“Ini adalah kekecewaan besar karena kami pikir kami melakukan semua yang kami butuhkan untuk menang," kata Buffon kepada televisi Italia. Buffon menilai, Juve memiliki babak pertama yang hebat di mana kami menempatkan Real dalam masalah. Namun, kemudian gol Casemiro yang membuat Madrid unggul 2-1, kata Buffon, menghancurkan segalanya. “Itu membuat mulut anda terbuka, episode yang tidak pernah berjalan dengan cara kami," katanya, melanjutkan.
Sebelumnya, Buffon telah bermain pada dua laga final Liga Champions dan keduanya menemui kegagalan setelah hanya keluar sebagai runner-up. Yaitu, ketika melawan AC Milan melalui adu penalti di Manchester pada 2003 dan melawan Barcelona di Berlin dua tahun lalu.
Meskipun begitu tidak ada pelipur bagi kapten Juventus saat melihat kariernya ke belakang, di mana dia tidak mampu berbuat banyak untuk mengukuhkan diri di berbagai partai final tersebut. Di level klub, Buffon memulai debut dalam karirnya dengan mengklaim Piala UEFA dan Piala Italia bersama Parma pada 1999.
Bersama Juventus, dia telah memenangkan delapan kali gelar Serie A. Sementara di tim nasional, di bawah bimbingan mantan pelatih Juve Marcello Lippi, Buffon memenangkan Piala Dunia 2006.